Kehidupan
kian mencekik bagi seorang Bocah 11 tahun. Yayu wandini yang biasa dipanggil
Ayu, adalah seorang pencari paku demi menopang hidup keluarganya. Sepulang
sekolah Ayu tidak bisa menikmati masa-masa kecilnya dengan penuh canda dan tawa.
Terkadang waktu bermain Ayu harus dikorbankan untuk mencari paku demi mendapat
kepingan rupiah. Berbekal karung dan senjata andalan yang berupa magnet. Ya
bermodal magnet Ayu mulai menuju tempat pembuangan sampah dan tumpukan rongsokan.
Bagi ayu dengan bekerja sebagai pencari paku merupakan wujud bakti kepada orang
tua. Bau tengik yang menyengat bagi Ayu sudah menjadi biasa walau kesehatannya
terancam. Ditambah, dibawah terik matahari yang menyengat kulitnya ia terus
mencari serpihan logam di tumpukan-tumpukan rongsokan. Tak cukup banyak paku
dan logam-logam yang didapat ayu, ia mencari di selokan-selokan atau pinggiran
jalan yang dilalui langkah ayu. 2-3 jam Ayu terus mencari rezeki demi mendapat
kepingan rupiah. Ayu sangat bahagia bisa membantu kedua orang tuanya, walau ia
telah banyak kehilangan masa bermainnya. Acap kali Ayu sering mendapat ejekan
dari teman sebayanya “Ayu kadang sedih, menanggung semua ejekan yang
dilontarkan pada Ayu sebagai pencari paku”. Ayu hanya ingin membahagiakan orang
tuanya dengan mencari paku.
Rabu, 05 September 2012
Kamis, 30 Agustus 2012
Keterhijaban
prasangka yang baik seringkali terhambat sebuah lintasan pikiran yang negatif.
Acap kali imajinasi kita terbentuk dari apa yang akan kita cari bahkan tidak
terlepas jika menentukan sebuah pilihan dari apa yang ada di niat kita. Mari mengkaji
Manaqib para Aimmah, di antara yang paling berkesan hari ini adalah asal mula
ungkapan "La yufta wal Maliku fil Madinah." Dalam masa Atba'ut
Tabi'in ungkapan ini masyhur tersepakati, "Janganlah terlahir fatwa
padahal Imam Malik masih hidup di Madinah." Termula ia dari kejadian aneh,
kala seorang wanita yang dikenal sebagai pezina meninggal & perempuan ahli
rawat jenazah dipanggil. Perawat jenazah pun memandikan jasad wanita itu, tapi
dengan rasa geram di hati mengingat bahwa si mayyit masyhur sebagai pendosa.
Maka tatkala membasuh bagian kemaluan sang mayat, tak mampu lagi menahan gemas
hati, diapun memukulnya & menggerutukan serapah. "Duhai, sudah berapa
kali ini kaupakai mendurhakai Allah!", hardiknya. Ajaib, tangan yang
memukul itu melekat di kemaluan jenazah. SubhanaLlah, maka jadi ricuhlah
suasana pemulasaraan jenazah. Para 'alim & cendikia dihadirkan, ditanya
& dimintai jalan keluar. Ada yang mengusulkan potong saja tangan pengurus
jenazah. Ada yang berpendapat iris saja bagian tubuh mayyitnya. Semua tak elok.
Buntu semua pembahasan, tak memuaskan segala jawaban, maka merekapun membawa
perkara ini kepada Imam Daril Hijrah, Malik ibn Anas. Imam Malik menyatakan
sembari meleleh air mata, "Ma'adzaLlah, betapa beratnya dosa menuduh zina,
hingga Allah menetapkan hadNya." Allah turunkan hukum tentang dosa Qadzaf,
menuduh seorang wanita berzina tanpa dapat menghadirkan bukti & 4 saksi
dalam QS 24: 4.
Sabtu, 18 Agustus 2012
Allahu
Akbar….Allahu Akbar….Allahu Akbar
La
‘illaha ‘illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa Lillahilhamd
Pertama kali dan yang
paling utama sekali, selaku manusia-manusia yang senantiasa mengaku dan
berikrar: Bahwa Allah adalah Tuhannya, sedang Muhammad adalah utusanNya.
Marilah dalam kesempatan
yang sebaik ini, kita bersama-sama memanjatkan puja dan puji serta rasa syukur
ke hadirat Illahi Rabbi, Yang Maha Pengasih tidak pilih kasih, dan Yang Maha
Penyayang dari segala nan kasih sayang.
Dia-lah yang Maha Besar,
Andaikata air laut Tuan Ubah menjadi tinta, kayu-kayu di hutan rimba belantara
Anda ubah menjadi kata, niscaya tidak akan dapat melukiskan tentang: Keagungan
maupun KebesaranNya, Maha Besar Allah dan Maha Kecil manusia.
Kemudian daripada itu,
mari kita sampaikan salam sejahtera gelimang sayang curahan kasihnya Allah,
semoga atas junjungan kita bersama Rasulullah Muhammad saw. Yang meskipun
beliau dikenal sebagai orang yang buta huruf, namun tidak buta hati. Seorang
Rosul yang telah mengajarkan kepada umatnya, bagaimana cara mengenal sikap
serta watak manusia ini. Diperkenalkan kepada umatnya, siapa-siapa manusianya
yang pura-pura menjadi teman, tetapi sesungguhnya dia adalah lawan dalam
selimut, siapa orang kafir dan siapa orang munafik, mana orang muslim dan mana
pula orang yang bukan mukmin.
Jumat, 10 Agustus 2012
“Ramadhan adalah masa
kepompong bagi kita, Setelahnya jadilah kupu-kupu yang menghiasi dunia. Surya
Sya’ban telah tenggelam, Mentari Ramadhan
segera terbit selalu dinanti, selalu dihati. Marilah kita jadikan
ramadhan tahun ini sebagai titik tolak perubahan dan perbaikan diri, keluarga,
masyarakat dan negara serta aktifitas dakwah kita. Siapkan diri menyambut bulan
suci agar kita menang secara hakiki.”
Ramadhan
1433 H
Ramadhan Ageng
TresnaniPun, 11 bulan yang telah kita lewati sungguh hati ini mungkin
terwanrani noda gelap yang begitu pekat. Sebuah perenungan bagi kita para
buronan neraka dan pemburu syurga, Kemuliaan yang berlimpah di 1 bulan yang
selalu dinanti telah hadir. Masa lalu ialah guru dengan pengalamannya. Masa
kini ialah guru dengan pilihan-pilihannya. Masa depan ialah guru dengan
kerahasiaannya.Masa lalu mengajarkan konsekuensi. Masa kini mengajarkan
keberanian. Masa depan mengajarkan prasangka baik. Jadikan momentum Bulan penuh
CintaNya untuk memperbaiki diri. Sungguh Allah menunggu-nunggu taubat hamba,
lebih harap & lebih sabar dibanding penantian kita terhadap saat berbuka. "Mengapa kamu tidak percaya akan
kebesaran Allah?" {QS 71: 13} Lalu merasa aman durhakaiNya, tenang
saja bermaksiat, & menikmati dosa-dosa?
Selasa, 07 Agustus 2012
Kehidupan terbentang
panjang melewati bait-bait dalam merangkai makna kebahagiaan dan kesedihan. Sehat adalah bagian
anugerah yang sangat berarti, lebih mahal dari mutiara didasar laut. Jumawan
seorang laki-laki berumur 28 tahun, diusia yang muda harusnya mampu memberikan
nafkah kepada orang tuanya. Takdir berkata lain, seluruh tubuhnya lumpuh karena
kecelakaan truk tronton yang menimpa dirinya 2 tahun sialm. Kaki kanannya mati,
seluruh sarafnya tak berfungsi secara normal. Rumah sederhana yang kini bisa
menjadi tempat tinggal keluarga jumawan. Harta Bendanya telah habis terjual
untuk membiayai pengobatan jumawan, namun sakitnya tak kunjung sembuh. Jumawan
tak menyerah dengan kondisi fisiknya yang lumpuh, Ia terus menerpa
kreatifitasnya. Profesi tukang cukur pun dilakukan jumawan untuk mendapatkan
sedikit rezeki. Tetangganya sangat mempercayai jumawan untuk mencukur rambut anak-anaknya
namun jumawan tak enak hati “Ah, hanya mencukur rambut. Nda perlu bayar”. Ujar
Jumawan.
Kamis, 26 Juli 2012
Belahan Bumi nun jauh disana sebuah
arus perlawan untuk saling menguatkan aqidah islam sangat lah gigih. Bisa jadi
kita di Indonesia kita malu karena kemalasan kita atau tidak kesiapan kita
untuk melawan arus permutadan. Segala puji bagi Allah sedikit menyimak hikmah
yang telah disampaikan Ustadz Salim A. Fillah yang telah berkunjung di sebrang
negeri yaitu London, memberikan ghirah untuk tetap berjuang melawan pemurtadan
di Indonesia. Mari kita renungkan hikmah-hikmah perjalanan Ramadhan beliau di
London.
Dari gelagat-gelagat, idiom yang
dipakai, bombastisnya angka, & sensasionalnya video, banyak yang justru
curiga bahwa Save Maryam bukanlah gerakan anti-pemurtadan, bahkan sebaliknya,
penggalangan tuk misi. Beberapa tokoh muslim Indonesia di rantau yang
berkorespondensi dengan sesepuh muslim Indonesia di Inggris yang kami dampingi
ini, hatta sampai pada haqqul yaqin. tersebab modus seperti ini sudah beberapa
kali dipakai. Dan scene berlatar Yogyakarta yang mendominasi video mereka semakin
menguatkan kecurigaan di antaranya karena, ambilan gambar jernih itu ber-angle
gerejawi & tidak nyambung dengan pemahaman 'Panitia’ Save Maryam atas muslim Indonesia dalam narasi
yang dibacakan. Seharusnya kalau bisa mengambil gambar seakrab itu mereka akan
lebih hati-hati pula dalam data (240 Jt menjadi 200 Jt & adanya konversi 2
Jt pertahun itu amat gegabah). Tapi, kita wajib husnuzhzhan pada upaya saudara
semuslim dalam perhatiannya pada nasib kita di Indonesia. Dan itulah yang kami
lakukan meski sakit rasanya, seakan Indonesia begitu rapuhnya dalam menjaga
'aqidah saudara. Yak, husnuzhzhan!
Jumat, 20 Juli 2012
Terrindukankah,
memakai Kalender Hijri dalam segala jua
soal jadwal penerbangan tanpa ikhtilaf Pesawat mendarat 1 Ramadhan menurut
siapa? Tarawih: istilah khusus yang digunakan tuk ibadah umum {Qiyamul
Lail} di bulan Ramadhan, tersebab banyak rehat karena panjangnya. Maka tak
termasalahkan malam ini kita ber-Qiyamul Lail meskipun meyakini Ramadhan jatuh
pada hari Sabtu, sebab keumuman sunnahnya. Bahwa tertata-carakan berjama'ah
& dilaksanakan di Masjid, ianya insya Allah tak masalah seterbaca sejarah
Tarawih, wallahu’alam. Berbeda dengan Pemerintah sudah terjadi sejak Ibn 'Abbas
di Makkah menyelisihi ru'yat Mu'awiyah di Syam. Hari ini yang lebih penting dari Jumat atau Sabtu
adalah mengilmui mengapa terjadi beda yang demikian lalu beramal sesuai ilmu teryakini. erbedaannya
mencakup banyak segi mendasar. Secara sederhana, pertama, apakah ta'rif HILAL
yang termaktub dalam QS 2: 189 & berbagai hadits?
Jumat, 22 Juni 2012
Terpaan hidup menjadi
sebuah kekuatan seberapa besar kita mampu melipatgandakan kesabaran dan rasa
syukur atas segala bentuk cobaan serta karuniaNya. Sanredja Kakek usia lanjut
yang tak pernah menyerah berjuang melawan pahitnya hidup untuk mendapatkan
sesuap nasi. Sanredja dengan keterbatasan fisiknya, ia tetap mencari rupiah.
Berbekal keahliaannya membuat lumpang Sanredja terus bertahan hidup demi
mengumpulkan rupiah demi rupiah. Berkeliling kampung memikul beratnya lumpang
rela Sanredja lakukan demi mendapat rupiah agar bisa membeli beras atau obat
sang istri. Belitan kemiskinan menjadikan ia akrab dengan sebuah keprihatinan
hidup. Sudah 30 tahun lamanya Sanredja menjadi pembuat lumpang dengan uang Rp.
15.000 hasil menjajakan lumpangnya seharian, Kini Sanredja harus bisa berbagi
untuk membeli obat sang istri yang jatuh sakit. Akar dari pohon nagka menjadi
penyambung hidup keluarganya. Sanredja masih bisa bersyukur berjualan lumpang dibanding
ia harus meminta-minta. Lelah berjualan Sanredja istirahat dengan menyantap sebungkus
nasi putih yang ditemani garam sebagai lauknya, baginya itu sebuah kenikmatan
yang masih ia rasakan untuk mengganjal rasa lapar sesaat setelah lelah berjualan
lumpangnya.
Selasa, 19 Juni 2012
Cinta adalah rasa yang kuucap dalam setiap desah
dan cuaca tak sampai-sampai getarnya padamu
dan cuaca tak sampai-sampai getarnya padamu
^Mata Ketiga Cinta^
Hembusan
atas kelembutan cinta sejatinya kan selalu kita rasakan dengan orang-orang yang
kita sayangi. Tak sederhana untuk menyadari yang kita pikirkan jika kita
mencintai insan yang membangun cinta untuk senantiasa mengharapkan RidhoNya.
Rasa yang terucap hingga setiap desah nya tak sulit sama sekali tak sulit. Namun
Cinta selalu mewarnai setiap episode perjuangan hidup kita. Cinta adalah warna
di setiap episode yang selalu terurai dalam kebencian, kesedihan, kebahagiaan,
kegagalan, kesuksesan dan episode-episode lainnya. Cinta
yang hadir diantara dua insan merupakan hadiah yang terindah dari Rabb kita.
Namun, mampukah kita menjaga cinta itu? Sebuah hadiah dari Maha Agung. Cinta
terhadap insan bisa jadi menyeretmu kedalam ruang membingungkan dan
meninggalkan sendirian. Kita seharusnya menyadari jikalau sebuah pilihan yang
kita ambil adalah Mencintai maka Sejatinya kita siap untuk Disakiti. Orang yang
mencintai, ia pasti tau cara untuk menyakitinya. Apalagi saat hati terbakar
sebuah cemburu, bisa jadi kita kehilangan kemampuan untuk berpikir realistis. Realitanya episode
cinta banyak warna, Sering kita melihat sebuah kisah cinta yang selalu
diharapkan menjadi pendamping hidupnya namun tak berujung sebuah janji sakral
yakni sebuah pernikahan. Bahkan sebuah penantian yang begitu panjang, ya pada
akhirnya berbenturan dengan apa yang kita cintai tapi ia mencintai yang lain.
Rumit bukan jika bicara cinta, merenungi nasib sebuah kegagalan cinta hanya
akan menambah beban kesedihan bagi yang mengalami. Kegagalan seseorang dalam
membangun cinta tentunya bukanlah orang yang berlarut-larut dalam
kemalangannya. Cinta jika disikapi dengan baik dan penuh kesabaran maka akan
berbuah kedewasaan dan selalu bersyukur atas karunia cinta yang diberikan Sang
Maha Agung.
Minggu, 03 Juni 2012
Kebahagiaan
hakiki yang itu tak ternilai dengan apapun adalah seorang muslim yang berada
dibawah naungan agama terakhir. Segala panduan kehidupan tertuang dalam Al-Qur'an.
Inilah sumber kebahagiaan hakiki dari pencipta seluruh alam semesta dan isinya,
termasuk manusia. Dunia memang tak layak untuk kita takjubi, Ia tercipta disana
dan dengan engkau seksamai akhirat nanti. Islam adalah agama yang sungguh nyata
kebenarannya dibandingkan agama lainnya dan Islam merupakan agama yang sangat
di Ridhoi Allah SWT. Kesyumulan islam sangat begitu jelas dalam segala
kehidupan, dari mulai yang hidup sampai dengan yang mati islam pun menyentuhnya
dengan kedamaian. Jika kita melihat sejarah tentang islam serta kebenaran ajaran Islam yang terus-menerus dibuktikan oleh
penemuan demi penemuan ilmu pengetahuan. Ibarat seorang manusia yang mencari berlian di
dalam bumi yang terang padahal berlian itu berada di dalam kamar. Manusia tidak
mencari sumber kebahagiaan dari tempatnya itulah kondisi saat ini. Rasulullah SAW sudah bersabda di dalam haditsnya, bahwa
kelak matahari akan terbit dari Barat sebagai bukti keagungan Allah SWT dan
ciri-ciri kiamat sudah semakin dekat:
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari
tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia
melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada
gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.”
(Riwayat
Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn
Majah).
Selasa, 29 Mei 2012
Sepanjang perjalanan hidup
kita sering pribadi-pribadi ini tidak terlepas dari sebuah kesalahan atau
bahkan dosa yang kian hari menumpuk. Pintu taubat yang Allah berikan sangatlah
terbentang luas bagi hamba-hambanya. Penyesalan merupakan kunci awal untuk
menuju perubahan kerah jalan yang lebih baik. Sebuah pandangan negative dari
orang lain terhadap diri kita akan dosa atau bahkan aib, semuanya dimata Allah
mampu terhapuskan segola noda dan dosa kita kala lantunan taubat terucap dari
keikhlasan lisan dan hati untuk menjemputnya. Kesanggupan menutup aib saudara
dipadu keterampilan menasehati & ketulusan doa ialah daya agung ukhuwah
yang kian langka. Aib orang yang kita tahu ialah amanah tuk kita jaga. Allah
membayar penjagaan itu dengan penjagaanNya yang jauh lebih tepercaya. Sahabat Umar bin Khattab
saat berada dititik kekafirannya justru hidayah Allah menghampirinya. Hal ini
sangat tidak terduga oleh para kaum muslimin saat itu. Umar yang begitu
membenci islam harus tertunduk lemah saat mendengar Aisyah membacakan ayat-ayat
Allah di kediamannya. Umar bahkan di cap sebagai orang yang tidak akan pernah
mendapat hidayah dan ampunan dari Allah SWT karena kekafirannya. Pernyataan
inilah yang tidak pantas terucap dari seorang kaum muslimin. Sungguh Allah tahu
kualitas keimanan hambanya, Umar semakin bangkit dari kejahiliyahan menuju
cahaya islam. Selama hidup umar mengabdikan untuk Allah dan Rosulnya sampai
titik darah penghabisan.
Senin, 28 Mei 2012
Perjalanan
Hidup ini seringkali kita mendapati sebuah episode-episode dimana diri kita merasakan kebahagiaan, bersabar
dalam setiap ujian, berbangkit diri kala
duka menerpa dan semuanya adalah bagian scenario yang tuhan berikan. Bahkan
kedewasaan dalam diri kita terbentuk dalam menghadapi ujian dari tuhanNya.
Semakin dewasa adalah sebuah tanggung jawab bagi buah hati untuk selalu membuat
Ayah dan ibu kita tersenyum. Bertambah usia kita akankah semakin menjauhkan
diri kita pada orangtua. Mungkin ini sangat sedikit yang menyadari, pernah kah
kita terbayang kapan terakhir kita memeluk Ayah? Mencium tangan ibu bahkan
jarang karena sebuah rasa malu dengan kedewasaan kita? Kita tahu bahwa Anak merupakan dambaan setiap orang.
Kehadirannya menjadi penyejuk pandangan orang tua, menjadi penggembira ketika
susah, dan menjadi penghibur qalbu ketika gundah gulana. Sedikit kita mengingat
segala kesalahan yang kita perbuat terhadap Ayah dan ibu kita.
Jumat, 25 Mei 2012
”Hai anak muda, jangan
santai saja, kalau ada penjajahan lagi kalianlah yang harus melawan.
Sewaktu-waktu bisa saja dijajah lagi, harus selalu menyiapkan diri” (Sanari “Orang Pinggiran Trans 7”, 2012)
Pahlawan adalah orang yang menonjol
karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang
yang gagah berani. Usia senja Sanari banyak menggoreskan sejarah perlawanan
terhadap penjajah di Indonesia di masa silam. Kini Sanari mulai melawan
perjuangan untuk bertahan hidup karena himpitan ekonomi. Sanari tidak putus asa
dengan kondisi yang ada, walaupun dulu perjuangan nya melawan penjajah ia tidak
lari dengan kondisi saat ini. Sanari gigih berjuang melawan kemiskinan yang
mendera pada keluarganya. Di Dukuh Dermalaya RT 04/01 Desa Serang, Kec. Bojong, Kab.
Tegal, Jawa Tengah Sanari tinggal dengan anaknya. Wati adalah anak yang setia
mendampingi ayahandanya. Wati telah bersama ayahandanya untuk terus tetap
berada disampingnya, Sanari tak pernah marah pada anaknya “Ngapain marah pada
anak, karena tugas orangtua adalah membuat anaknya bahagia”. Ujar Sanari.
Sanari kini menikmati senjanya dengan kesederhanaan. Sederhana memang membuat kita rendah,
di mata para pihak yang mengukur kemuliaan dengan dunia. Ia kehinaan semu, tak
ada ruginya. Sederhana dalam
makan, meringankan badan. Sederhana soal pakaian, meringankan perjalanan.
Sederhana dalam papan, meringankan perjuangan. Bagi Sanari itulah makna
kesederhanaan.
Minggu, 20 Mei 2012
"Jika
kamu meminta sesuatu kepada mereka (para isteri Nabi saw), maka mintalah dari
balik hijab. Cara ini lebih mensucikan hatimu dan hati mereka."
(al-Ahzab,
53)
Abad 21 merupakan era yang menggambarkan
kecanggihan teknologi atau bahkan kompetisi persaingan intelektual yang begitu
ketat. Hal inipun tidak lepas dari mode busana-busana kaum hawa yang kian
terwarnai budaya barat.Busana minimalis menjadi trend bagi kaum prempuan.
Banyak keinginan para muslimah menghijab dirinya dengan menggunakan jilbab. Akan
tetapi dewasa ini, ada dua kosa kata dipakai untuk makna sama, hijab dan
jilbab. Keduanya adalah pakaian perempuan yang menutup kepala dan tubuhnya. Seperti
yang disebutkan pada Al-qur'an, kata hijab untuk arti tirai, pembatas,
penghalang. Yakni, sesuatu yang menghalangi, membatasi, memisahkan antara dua
bagian atau dua pihak yang berhadapan, sehingga satu sama lain tidak saling
melihat atau memandang. Dalam Alqur'an menyatakan : "Jika kamu meminta
sesuatu kepada mereka (para isteri Nabi saw), maka mintalah dari balik hijab.
Cara ini lebih mensucikan hatimu dan hati mereka."(al-Ahzab, 53). Hijab
dalam ayat ini menunjukkan arti penutup yang ada dalam rumah Nabi saw, yang
berfungsi sebagai sarana menghalangi atau memisahkan tempat kaum laki-laki dari
kaum perempuan agar mereka tidak saling memandang. Secara tekstual (lahiriah),
ayat ini digunakan para ulama kemudian untuk membuat hijab untuk umat.(Perpustakaan
Rahima, 2009)
Kamis, 17 Mei 2012
Panorama pegunungan Guci
memang banyak mengundang daya tarik bagi para pengunjung wisatawan. Pemandian
air panas merupakan obyek yang sangat menjadi incaran bagi wisatawan. Muslih
bocah 11 tahun yang tibggal di desa Depok Kecamatan Rembul yang mengais rezeki
dengan payung emas, dengan payung itulah Muslih menggantungkan kehidupan demi
sesuap nasi. Muslih adalah potret perjuangan anak kecil yang berusaha menafkahi
keluarganya. Kisah samsul sang penjaja cilok adalah bagian dari perjuangan
bocah belasan tahun yang mengais rezeki di Kaki Gunung Slamet, Jawa tengah.
Jarak beberapa kilometer dari tempat tinggal Samsul masih ada Muslih berjuang
untuk mendapatkan masa depannya yang layak.
Selasa, 15 Mei 2012
Potret Kesejahterahan
Indonesia kini masih jauh dari Kemerdekaan untuk hidup sejahtera. Samsul bocah
10 tahun yang tinggal di Kaki Gunung Slamet tepatnya Desa Bumijawa Kabupaten
Tegal yang kini bekerja sebagai penjual bakso “Cilok”. Samsul adalah sulung dari 4 bersaudara yang duduk dikelas
4 SD. Zindan adik kandung dari Samsul yang duduk di kelas 1 . Keduanya sangat
piawai mempersiapkan dagangan ciloknya. Setiap pulang dari sekolah Samsul dan
zindan mulai menjajakan jualannya. Samsul tidak merasa malu saat berjualan, bahkan
ia merasa senang bisa membantu kedua orangtuanya. Samsul sangat senang jika
zindan membantu berjualan bersamanya. Prihatin
dengan kondisi orang tuanya, sepulang sekolah Samsul berjualan cilok demi
mendapat sedikit rupiah.
Rabu, 09 Mei 2012
Bismillahirrahmanirrahim…
Kita
berbicara tentang sebuah partai politik di Indonesia kali ini, bukan
partai demokrat sang pemenang pemilu 2009 atau pun Golkar pemenang
pemilu 2004 atau PDIP pemenang pemilu tahun 1999, partai ini belum
pernah menjadi pemenang pemilu, prestasi terbaiknya “hanya” menduduki
peringkat ke 4 di pemilu 2009 dan “gagal total” dalam target pencapaian
nya yang ingin meraup 20 Juta suara di Pemilu 2009.
Namanya Partai
Keadilan Sejahtera yang biasa di singkat dengan PKS, partai yang
didirikan di Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 9 Jumadil ‘Ula 1423
bertepatan dengan 20 April 2002, adalah kelanjutan Partai Keadilan yang
didirikan di Jakarta pada hari Senin, tanggal 26 Rabi’ul Awwal 1419
bertepatan dengan 20 Juli 1998.
Rabu, 02 Mei 2012
Remaja. Pernah saya menelusur, adakah kata itu dalam peristilahan agama kita?
Ternyata jawabnya tidak. Kita selama ini menggunakan istilah ‘remaja’
untuk menandai suatu masa dalam perkembangan manusia. Di sana terjadi
guncangan, pencarian jatidiri, dan peralihan dari kanak-kanak menjadi
dewasa. Terhadap masa-masa itu, orang memberi permakluman atas berbagai
perilaku sang remaja. Kata kita, “Wajar lah masih remaja!”
Jika tak berkait dengan taklif agama, mungkin permakluman itu tak
jadi perkara. Masalahnya, bukankah ‘aqil dan baligh menandai batas
sempurna antara seorang anak yang belum ditulis ‘amal dosanya dengan
orang dewasa yang punya tanggungjawab terhadap perintah dan larangan,
juga wajib, mubah, dan haram? Batas itu tidak memberi waktu peralihan,
apalagi berlama-lama dengan manisnya istilah remaja. Begitu penanda
baligh muncul, maka dia bertanggungjawab penuh atas segala perbuatannya;
‘amal shalihnya berpahala, ‘amal salahnya berdosa.
Senin, 30 April 2012
Hiruk pikuk pilgub DKI
mengalihkan perhatian bagi para mata yang memandang menuju Jakarta Satu. Hal
ini merupakan pesta demokrasi yang memiliki berjuta harapan bagi para
calon-calon pemimpin yang siap “beresin Jakarta”.
Manuver politik dari para calon kini kian memanas. Membusungkan dada dan
berlenggak-lenggok bak model pemimpin yang sudah berkuasa, mencari perhatian
bahkan belas kasihan. Ah, itu sebuah strategi saja bagi para calon. Banyak masalah
yang akan dihadapi para pemimpin yang duduk dikursi betawi satu alias
Daerah Konflik Indonesia. Ya, berjuta
konflik bangsa ini bisa jadi sangat menumpuk untuk segera diselesaikan. Banjir
sudah biasa, penganguran jadi perampok atau pengimis sudah bisa hidup dijakarta
bahkan jadi kolongjembatan (tempat
penginap para tuna wisma).
Senin, 23 April 2012
Senyum
membuat hati begitu damai bak hati tanpa masalah,Senyum memberikan saling
mengerti dalam persaudaraan.Dibalik keajaiban senyum ada harapan untuk kembali
semangat.Dalam persaudaraan kita tersambung bukan untuk saling terikat
membebani melainkan untuk saling memahami dan saling mengerti dengan kelembutan
nurani.”Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang
bukan Nabi,dan bukan pula para Syuhada,”Ujar Rasullah sebagaimana dibawakan dalam
hadits oleh imam Abu Dawud,”Tapi bahakan para nabi dan Syuhada cemburu pada
mereka di hari kiamat nanti,tersebab kedudukan yang diberikan oleh Allah pada
mereka”
“Ya
Rasulullah,”Kata para Sahabat ketika itu,”Beritahukanlah kepada kami siapa
mereka?””Mereka itu adalah segolangan manusia yang saling mencintai karena
rahmat Allah.Bukan oleh sebab kekerabatan dan darah. Bukan pula karena
didasarkan karena pemberian harta, Demi Allah,wajah mereka pada hari itu
bersinar cemerlang dan mereka berada diatas cahaya. Mereka tiada merasa
khawatir ketika manusia lain ketakutan. Dan mereka tidak bersedih ketika
manusia lain berduka”
Minggu, 22 April 2012
Islam
dan demokrasi sering diposisikan secara berhadap-hadapan dan saling menafikan.
Banyak pemikir Muslim dan intelektual menafsirkan diri mereka dengan “kualitas
demokrasi”, bukan melalui praktik konkret dari praktik-praktik demokrasi, namun
semata-mata karena oposisi nominal terhadap para Islamis. Di satu sisi,
beberapa kalangan Muslim menolak kata “demokrasi” , karena merupakan bagian
dari sejarah barat dan “tidak terdapat dalam Al-Qur’an”.
Kerumitan
persoalan semakin mengemuka ketika entitas sebagai sesuatu yang universal harus
dijewantahkan dalam keseluruhan dimensi kehidupan umat manusia. Hal ini
sekaligus memberikan alternative solusi atas berbagai dilemma demokrasi yang
memunculkan kenyataan bahwa penerapan demokrasi tidak selamanya mampu menuai
kesejahterahan bagi penganutnya. Yang terjadi justru kemerosotan kehidupan yang
ditandai dengan meningkatnya angka kemiskinan, pengangguran dan dan
kriminalitas. Biang keladi kemerosotan ditudingkan pada demokrasi sebagai hasil
kreasi manusia atas dasar pengakuan hak dan kebebasan individu yang cenderung
kebablasan saat nilai-nilai keislaman yang bersumber pada ajaran ketuhanan
terlupakan.
Kalangan
muslim yang mengikuti system demokrasi bersikeras memandang bahwa islam adalah
sebuah pedoman hidup yang perlu dijabarkan dalam realitas kehidupan social masyarakat
lewat aturan strategis dan praktis. Sebagai pedoman, Islam tentu saja menunjuki
jalan,sementara system demokrasi adalah jalan praktis tersebut. Tidak peduli jika
masyarakat barat yang notabene memiliki sejarah paling panjang mengawal gagasan
demokrasi hingga menyemarak dalam tata pemerintahan modern. Secara implist,
nilai-nilai keislaman pada dasarnya sesuai dengan demokrasi dan boleh jadi
demokrasi adalah pilihan praktis yang membumikan prinsip islam sebagai pedoman
hidup.
Kehidupan
ini, sebenarnya lebih mirip pelangi ketimbang sebuah foto hitam putih. Setiap manusia
akan merasakan begitu banyak warna kehidupan.
la mungkin mencintai sebagian warna tersebut. Akan tetapi, ia pasti tidak akan
mencintai semua warna itu.
Demikian pula dengan perasaan kita. Semua
warna kehidupan yang kita alami, akan kita respon dengan berbagai jenis perasaan
yang berbeda-beda. Maka, ada duka di depan suka, ada cinta di depan benci, ada harapan
di depan cemas, ada gembira di depan sedih. Kita merasakan semua warna perasaan
itu, sebagai respon kita terhadap berbagai peristiwa kehidupan yang kita
hadapi.
Jumat, 20 April 2012
Habis Gelap Terbitlah Terang. Demikian judul buku yang ditulis oleh
Raden Adjeng Kartini, pejuang emansipasi wanita Indonesia. Dan kita tak
bisa menutup mata terhadap sejarah yang mencatat perjuangan beliau dalam
menempatkan kaum wanita pada hak dan kewajiban yang semestinya.
Jangan
gelapkan yang sudah terang. Ini bukanlah judul sebuah buku, tapi
mungkin akan dituliskan oleh Kartini bila beliau masih hidup di jaman
sekarang, dimana emansipasi banyak disalahartikan, juga
disalahtempatkan. Emansipasi sering dipahami sebagai sebuah kebebasan
yang seolah tidak ada aturan. Sungguh, kebebasan yang kebablasan.
Di
balik setiap pahlawan besar selalu ada seorang perempuan agung. Begitu kata
pepatah Arab. Perempuan agung itu biasanya satu dari dua, atau dua-duanya
sekaligus; sang ibu dan atau sang istri.
Pepatah
itu merupakan hikmah psiko-sejarah yang menjelaskan sebagian dari latar belakang kebesaran seorang pahlawan. Bahwa
karya-karya besar seorang pahlawan lahir ketika seluruh energi di dalam dirinya
bersinergi dengan momentum di luar dirinya; tumpah ruah bagai banjir besar yang
tidak terbendung. Tibatiba, sebuah sosok telah hadir dalam ruang sejarah dengan
tenang dan ajeg.
Rabu, 18 April 2012
Anak muda
adalah sejarah perlawanan dan pembelaan . Kecenderungan saat ini, generasi muda
melihat pekerjaan sebagai petani yang kurang bergengsi. Jika ada para pemuda
yang ingin menjadi petani, dapat dipastikan bahwa pekerjaan ini adalah
alternatif terakhir karena sulitnya mencari pekerjaan lain di negeri ini. Arus
globalisasi yang semakin gencar, membuat pola pikir manusia banyak berubah.
Baik tentang gaya hidup, pergaulan, kehidupan sosial, maupun bidang pekerjaan.
Perubahan ini terjadi terutama pada generasi muda.
Ini jelas
sebuah kecenderungan yang perlu secara khusus mendapat perhatian tersendiri.
Dapat dibayangkan, bagaimana jadinya sektor pertanian negeri ini jika 50% lebih
pelakunya mereka yang sudah berusia lanjut. Apabila tidak tertangani dengan
baik, dikhawatirkan yang akan muncul kemudian fenomena "no-hope agricultural", terutama bagi generasi muda dalam
lingkup masyarakat pertanian itu sendiri.
Anda
harus waspada dan berhati-hati! Sebab, di sini ada jebakan kepahlawanan yang
sering menipu banyak orang. Sahabat para pahlawan belum tentu juga pahlawan. Inilah
tipuannya. Para pahlawan mungkin tidak tertipu, tetapi orang-orang yang bersahabat
dengan para pahlawanlah yang lebih sering tertipu.
Dalam
lingkungan pergaulan, para pahlawan adalah parfum. Apabila berada di tengah
kerumunan, maka semua orang akan kecipratan keharumannya. Apabila ada
"orang lain" yang mulai mendekat dan mencium keharuman itu, mungkin
ia sulit mengenali dari mana keharuman itu berasal. Situasi ini tentu saja
menguntungkan orang-orang yang mengerumuni sang pahlawan: mendapatkan peluang
untuk diduga sebagai pahlawan.
“Siap yang cepat-cepat bekerjasama dalam
dakwah islam ini, dia akan mendapatkan kebaikan yang lebih baik.” Hasan Al-
Banna
Sejarah para syuhada dalam
dakwah islam banyak mengukir perjalanan panjang yang begitu mulia. Salah satu
tokoh Duta islam pertama kali yang dipercaya oleh rosul untuk membangun
peradaban islam di Madinah. Ya, Mush’ab Ibn Umair yang bertempur dengan sangat
dahsyat di medan uhud hingga menemui syahid dalam keadaan tubuh mengenaskan.
Abu Dajana rela menjadi tameng bagi Rasulullah,meski untuk itu anak panah masuk
menancap di punggungnya dengan tidak bergerak se inchi pun.
Sebuah pengorbanan yang
tentunya tidaklah umum dilakukan oleh manusia pada umumnya. Mereka mampu
meraskan kenikmatan di jalan kebenaran. Menikmati lezatnya iman dan mahabah
bersama kekasihNya. Seperti halnya dakwah para pelakunya dalam kondisi apapun,
seorang mukmin akan senantiasa menikmati dan mencintainya.
Celupan Allah mampu merubah
yang batil menjadi kebaikan. Abu jahal yang ternyata diam-diam juga mengakui
kebenaran apa yang dibawa nabi Muhammad SAW. Lantaran rasul tak pernah
berbohong.
Potret pemuda sebagai produk budaya hari ini sangat jelas
memberikan pengaruh bagi perkembangan suatu bangsa. Baik dari sudut pandang
ekonomi, teknologi maupun politik dimana dari ketiga wawasan inilah yang
senantiasa dijadikan titik tolak dalam upaya pembenahan bangsa ini. Begitu
banyak episode dalam sejarah bangsa ini yang berangkat dari peran pemuda karena
beberapa karakteristiknya yang dominan. Salah satunya adalah pemahaman mereka
tentang permasalahan rakyat dan tidak ragu-ragu dalam berkorban demi
kepentingan rakyat.
Perlu juga digarisbawahi bahwa pemuda sebagai produk
budaya akan membawa dampak yang begitu luar biasa apabila jati diri sebagai
agen peubah dibawa ke arah dekonstruksi sosial budaya. Pembangunan bangsa
sangat berpengaruh dari peran dan interaksi antara pemuda dengan budaya itu
sendiri. Dengan demikian, aspek budaya harus menjadi variabel yang integral
dalam kerangka antisipasi terhadap akibat-akibat sosial budaya dalam
pembangunan bangsa.
Sepanjang hidup tak pernah
kita terfikirkan bahwa ibadah kita (shalat) mempunyai sejuta kebermanfaatan
bagi tubuh bagi yang melaksanakannya. Shalat 5 waktu merupakan rukun islam yang
kedua dimana amal ini akan menyempurnakan keislaman kita.
Melaksanakan sholat memang
tidak cukup sekadar benar gerakannya semata, namun ibadah ini haruslah
dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah
Muhammad S.A.W, jadi harus dilakukan dengan khusyuk dan tuma’ninah.
Rasulullah SAW bersabda
“Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah.” Saat
melakukan takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga
sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Seperti kita ketahui
bahwa takbir dilakukan pada waktu hendak ruku, dan ketika bangkit dari ruku.
Gerakan ini mempunyai beberapa makna dan manfaat
I. MUQODIMAH
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan
dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang
berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain
Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan” (Q.S.At-taubah
: 16)
“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang
bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka
tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak
lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang
sabar” (Q.S.Ali
‘Imran : 146)
“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia
menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia
berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena
kepintaranku". sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu
tidak mengetahui.” (Q.S
Az-Zumar : 49)
Ujian
akan menimpa siapa saja, tak terkecuali ujian dakwah. Jangankan kita yang belum
jelas posisinya disisi Allah, ujian juga dialami oleh para nabi dan rosul.
Nestapa Adam dan Hawa, Tragedi Nuh dan anaknya, Derita Ayyub, Fitnah yang
menimpa Yusuf hingga dipenjara, Diusirnya Musa dari negerinya, Fitnah yang
menimpa maryam, Pun Muhammad mengalami ulah jahil kaumnya. Ujian pasti datang.
Ikhwahfillah,
mari kita perhatikan saat layang-layang terbang tinggi ke udara, ia terbang
bukan karena maunya sendiri, ia semakin tinggi bila angin yang menerpanya
semakin kencang. Tentu juga bukan sekedar karena jasa kencangnya tiupan angin.
Tali kendali itulah yang memainkan peran. Bila angin tak ada , tali kendali
itulah yang memainkan peran. Bila angin tak ada, tali kendali memainkanya agar
dapat menagkap angin. Pun bila angin begitu kencang tali kendali yang tetap
memainkan peran. Dan layang-layang terbang keudara semakin jauh meninggalkan
bayang-bayangnya. Tanpa tali kendali laying-layang bisa terbang tanpa arah dan
tujuan.
Sejarah mencatat, ada banyak perempuan yang hidup sezaman dengan Kartini
yang namanya begitu saja dilupakan dalam perannya memajukan pendidikan
kaum hawa di negeri ini. Di antara nama itu adalah Dewi Sartika
(1884-1947) di Bandung yang juga berkiprah memajukan pendidikan kaum
perempuan. Dewi Sartika tak hanya berwacana, tapi juga mendirikan
lembaga pendidikan yang belakangan bernama Sakolah Kautamaan Istri
(1910). Selain Dewi Sartika, ada Rohana Kudus, kakak perempuan Sutan
Sjahrir, di Padang, Sumatera Barat, yang berhasil mendirikan Sekolah
Kerajinan Amal Setia (1911) dan Rohana School (1916).
Kartini, seperti yang tersirat dalam tulisan Prof Harsja W
Bachtiar, adalah sosok yang diciptakan oleh Belanda untuk menunjukkan
bahwa pemikiran Barat-lah yang menginspirasi kemajuan perempuan di
Indonesia. Atau setidaknya, bahwa proses asimiliasi yang dilakukan
kelompok humanis Belanda yang mengusung Gerakan Politik Etis pada masa
kolonial, telah sukses melahirkan sosok yang Kartini yang ”tercerahkan”
dengan pemikiran Barat.
Kartini adalah sosok yang diciptakan oleh Belanda untuk
menunjukkan bahwa pemikiran Barat-lah yang menginspirasi kemajuan
perempuan di Indonesia
Kebanyakan orang yang menjadikan Kartini sebagai ikon perjuangan
perempuan Indonesia, tak melihat sisi lain dari pemikirannya yang sangat
berbau Theosofi dan kebatinan. Padahal, banyak tokoh wanita lain yang
hidup semasa dengannya, yang berjuang secara nyata dalam dunia
pendidikan, bukan dalam wacana surat menyurat seperti yang dilakukan
Kartini.
Tanggal 21 April dikenal sebagai Hari Kartini. Hampir semua perempuan
di Indonesia, termasuk kaum muslimah, yang ikut-ikutan memperingati
hari tersebut tanpa mengetahui latar belakang sejarahnya yang jelas.
Siapa sesungguhnya Kartini? Siapa orang-orang yang mempengaruhinya?
Bagaimana corak pemikirannya?
Selasa, 17 April 2012
SANG LELAKI: kekuatan apa ini? yg sesekali waktu menguatkan
& mencerahkan hatiku.Meski kadang menghadirkan perih &
meruntuhkan pertahananku. Ah, ku temukan dia dlm kelelahan jiwanya.
Ketika mata bertemu pandang, aku tau, dia telah menyerah pada kelelahan.
Hatinya tlah menyerah pada kesunyian,Siapakah kau? Wanita bertudung
kesunyian ataukah bertudung kegelapan. Aku terus bertanya, Tak ku
temukan jawab, sampai ku temukan dia dalam rengkuhanku. Cinta
Sabtu, 14 April 2012
Belum hilang rasa kantuk dari mukanya, seorang yang biasa dipanggil
ahmad itu bergegas menyiapkan berbagai perbekalannya karena harus
mengisi halaqah di desa seberang yang jaraknya lumayan jauh. Dengan
perjalanan sekitar 1 jam menuju tempat halaqahnya, ia harus menempuh
jarak itu dengan menggunakan sepeda bututnya yang ia pakai sejak ia
masih di SMP itu. Masih terasa nikmat Qiyamullailnya tadi malam dalam
lantunan dzikirnya sambil menelusuri perjalanan indahnya menuju tempat
halaqahnya.
Sambil menikmati pejalanan panjangnya, sesekali ia berfikir akan perjalanan panjang dakwah ini yang mungkin sangat lebih jauh lagi dari perjalanan yang ia lakukan saat ini. Ia melihat ada celah sejarah yang sangat besar dalam mencapai tujuan dakwah ini. Celah antara realitas umat hari ini dengan realitas umat yang ia impikan, masyarakat yang menjunjung tinggi nilai islam. Islam tumpuan kehidupan masyarakat, Al Qur’an menjadi pedoman, Rasulullah manjadi panutan hingga kenikmatan syahid menjadi cita-cita. Tetapi ia yakin bahwa satu batu bata yang akan ia bangun hari ini akan menambah kekuatan bangunan dakwah dimasa depan. Bismillah....
Sambil menikmati pejalanan panjangnya, sesekali ia berfikir akan perjalanan panjang dakwah ini yang mungkin sangat lebih jauh lagi dari perjalanan yang ia lakukan saat ini. Ia melihat ada celah sejarah yang sangat besar dalam mencapai tujuan dakwah ini. Celah antara realitas umat hari ini dengan realitas umat yang ia impikan, masyarakat yang menjunjung tinggi nilai islam. Islam tumpuan kehidupan masyarakat, Al Qur’an menjadi pedoman, Rasulullah manjadi panutan hingga kenikmatan syahid menjadi cita-cita. Tetapi ia yakin bahwa satu batu bata yang akan ia bangun hari ini akan menambah kekuatan bangunan dakwah dimasa depan. Bismillah....
Sahabat Rasul yang satu ini berasal dari suku Quraisy, sama seperti Nabi
Muhammad SAW. Selain penampilan sewaktu mudanya yang tampan dan
rupawan, ia pun dibesarkan dalam keadaan yang serba kecukupan dan
dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Tak mengherankan jikalau ia menjadi
buah bibir gadis-gadis Mekkah dan bintang di tempat-tempat pertemuan.
Keislaman Mush'ab bin Umair diawali ketika ia mendengar tentang muhammad SAW yang mendakwahkan dirinya sebagai Rasulullah dan mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah yang Esa. Setelah mendengar Rasulullah sering mengadakan pertemuan dengan para sahabatnya di rumah Arqam bin Abil Arqam, ia pun menyempatkan diri mengikuti majelis yang di dalamnya dibacakan ayat-ayat Al Qur'an. Wahyu yang kala itu dibacakan oleh Rasulullah didengar oleh Mush'ab hingga merasuki hatinya dan menjadi jalan hidayah Allah kepadanya.
Untuk beberapa saat lamanya, Mush'ab menyembunyikan keislamannya. Namun suatu ketika ada seseorang yang melihat gelagat Mush'ab sebagai orang yang telah mengikuti agama Muhammad dan memstorieshukan hal ini kepada ibunya. Sejak peristiwa ini cobaan terhadap keimanan sang pemuda pun mulai datang silih berganti. Mulai dari ibunya yang kemudian memenjarakannya di sebuah tempat terpencil, dua kali hijrah ke Habsyi, hingga pengusiran oleh ibunya yang tidak lagi sudi menganggapnya sebagai anak kandung. Ini juga berarti akhir dari kehidupan mewah dan perlente pemberian orang tuannya yang selama ini dinikmatinya. Begitulah, pemuda rupawan ini lebih memilih hidup miskin dan sengsara, dengan pakaiannya yang kasar dan usang, sehari makan dan beberapa hari lapar demi cintanya pada Allah.
Keislaman Mush'ab bin Umair diawali ketika ia mendengar tentang muhammad SAW yang mendakwahkan dirinya sebagai Rasulullah dan mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah yang Esa. Setelah mendengar Rasulullah sering mengadakan pertemuan dengan para sahabatnya di rumah Arqam bin Abil Arqam, ia pun menyempatkan diri mengikuti majelis yang di dalamnya dibacakan ayat-ayat Al Qur'an. Wahyu yang kala itu dibacakan oleh Rasulullah didengar oleh Mush'ab hingga merasuki hatinya dan menjadi jalan hidayah Allah kepadanya.
Untuk beberapa saat lamanya, Mush'ab menyembunyikan keislamannya. Namun suatu ketika ada seseorang yang melihat gelagat Mush'ab sebagai orang yang telah mengikuti agama Muhammad dan memstorieshukan hal ini kepada ibunya. Sejak peristiwa ini cobaan terhadap keimanan sang pemuda pun mulai datang silih berganti. Mulai dari ibunya yang kemudian memenjarakannya di sebuah tempat terpencil, dua kali hijrah ke Habsyi, hingga pengusiran oleh ibunya yang tidak lagi sudi menganggapnya sebagai anak kandung. Ini juga berarti akhir dari kehidupan mewah dan perlente pemberian orang tuannya yang selama ini dinikmatinya. Begitulah, pemuda rupawan ini lebih memilih hidup miskin dan sengsara, dengan pakaiannya yang kasar dan usang, sehari makan dan beberapa hari lapar demi cintanya pada Allah.
Di saat aku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu.
Bersabarlah mendengarkanku. Jangan memotong ucapanku.
Di masa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Di saat aku membutuhkanmu untuk memandikanku. Janganlah menyalahkanku.
Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Di saat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern.
Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang kau ajukan saat itu.
DI saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan.
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, seperti bagaimana di masa kecilmu aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk berjalan.
Bersabarlah mendengarkanku. Jangan memotong ucapanku.
Di masa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.
Di saat aku membutuhkanmu untuk memandikanku. Janganlah menyalahkanku.
Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?
Di saat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern.
Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang kau ajukan saat itu.
DI saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan.
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, seperti bagaimana di masa kecilmu aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk berjalan.
Dalam sehari kita
ketahui hanya 24 jam yang akan kita lalui,dalam sebulan ada 4 pekan yang
kita miliki.tapi Nafas dakwah tidak terbatas oleh sekat waktu atau
teritori.Dakwah akan selalu menggelora dalam kehidupan kita.Ya,hanya
segolongan manusia yang memahami tujuan dakwah.tentunya dalam hidup ini
wasilah dakwah yang kita gunakan beragam sektor.berwujud lembaga atau
kelompok-kelompok diskusi kecil.Bukan lain atau tidak bisa kita pungkiri
Asholah dakwah yang harus kita kokohkan bukan kepentingan golongan atau
kelompok.Karena dakwah ini memiliki tujuan yang begitu mulia dihadapan
Sang Khaliq.Allah adalah tujuan kami,Rasululloh teladan Kami,Al Qur’an
adalah pedoman hidup kami,Mati syahid adalah cita-cita kami tertinggi.
Di tengah realitas problematika bangsa kita hari
ini adalah sederet agenda-agenda besar yang mesti kita lakukan demi
membuat kehidupan ini lebih baik, adalah tugas kita bagaimana memerankan
salah satu peran mahasiswa di tengah kehidupan sosial kemasyarakatan
yakni peran politis, mahasiswa adalah representasi dari masyarakat yang
pro kepada kebenaran dan perubahan yang lebih baik.
Sebelum kita
melangkah lebih jauh ke dalam bahasan ini, saya mengutip perkataan Ust
Anis Matta dalam sebuah sesi beliau mengatakan , syarat pertama yang
harus dilalui oleh umat ini adalah al yaqizhatur Ruhiyah (Kebangkitan
spiritual), tema ini adalah salah satu episode terpenting dalam
episode-episode kebangkitan umat, kalau kita memandang dalam konteks
dakwah adalah salah satu kebangkitan itu adalah tersampaikannya risalah
ini kepada seluruh manusia, sebagaimana yang Allah SWT katakan dalam Al
Qur’an kisah Ashhabul ukhdud, walaupun secara kasat mata sang
pemuda mukmin mati dipanah akan tetapi semangat keteguhan,
idealismenya dalam mempertahankan ideologinya menghujam ke dalam
sanubari manusia yang menyaksikan proses kematiannya.
Ketika kita berbicara tentang prosesi politik yang tak lama lagi akan bergulir, ini adalah free research untuk
mengetahui sasaran loyalitas (wala’ wa baraa) umat Islam di Indonesia.
Dalam perjalanan sirah kita dapat mengambil point of information
bahwasanya setiap prosesi kebangkitan tidaklah terealisasi melainkan
dengan jalan ishlaahur ruh (perbaikan ruhiyah), Ishlahul Ittijah (perbaikan orientasi) dan Ishlahul mabda’ (perbaikan
prinsip), ini merupakan agenda-agenda yang mesti dilakukan ketika kita
hendak menebar cahaya kebaikan di setiap lini kehidupan manusia.
Setidaknya ada dua agenda penting yang mesti kita lakukan dalam strategi
perjuangan ruhiyah yang sedang kita jalani saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)