Kamis, 26 Juli 2012

SAVE MARYAM


Belahan Bumi nun jauh disana sebuah arus perlawan untuk saling menguatkan aqidah islam sangat lah gigih. Bisa jadi kita di Indonesia kita malu karena kemalasan kita atau tidak kesiapan kita untuk melawan arus permutadan. Segala puji bagi Allah sedikit menyimak hikmah yang telah disampaikan Ustadz Salim A. Fillah yang telah berkunjung di sebrang negeri yaitu London, memberikan ghirah untuk tetap berjuang melawan pemurtadan di Indonesia. Mari kita renungkan hikmah-hikmah perjalanan Ramadhan beliau di London.

Dari gelagat-gelagat, idiom yang dipakai, bombastisnya angka, & sensasionalnya video, banyak yang justru curiga bahwa Save Maryam bukanlah gerakan anti-pemurtadan, bahkan sebaliknya, penggalangan tuk misi. Beberapa tokoh muslim Indonesia di rantau yang berkorespondensi dengan sesepuh muslim Indonesia di Inggris yang kami dampingi ini, hatta sampai pada haqqul yaqin. tersebab modus seperti ini sudah beberapa kali dipakai. Dan scene berlatar Yogyakarta yang mendominasi video mereka semakin menguatkan kecurigaan di antaranya karena, ambilan gambar jernih itu ber-angle gerejawi & tidak nyambung dengan pemahaman 'Panitia’ Save Maryam atas muslim Indonesia dalam narasi yang dibacakan. Seharusnya kalau bisa mengambil gambar seakrab itu mereka akan lebih hati-hati pula dalam data (240 Jt menjadi 200 Jt & adanya konversi 2 Jt pertahun itu amat gegabah). Tapi,  kita wajib husnuzhzhan pada upaya saudara semuslim dalam perhatiannya pada nasib kita di Indonesia. Dan itulah yang kami lakukan meski sakit rasanya, seakan Indonesia begitu rapuhnya dalam menjaga 'aqidah saudara. Yak, husnuzhzhan!


Keterangan di savemaryam.com kita melihat bahwa program #SaveMaryam diinisiasi oleh Mercy Mission World UK mercymissionworld.org, Ok, meski sampai saat ini, dari semua kolega sesepuh muslim Indonesia-Inggris yang kami dampingi tak satupun pernah dengar tapi resmi terdaftar sebagai lembaga Charity di m.charitycommission.gov.uk dengan nomor 1122922 & cek: m.charitycommission.gov.uk/charitySearchC…Artinya ia lembaga charity legal, melaporkan dana serta kegiatannya. OK, ia baru & menyatakan operasinya di England, Wale, Canada, India, & South Africa. Tak ada Indonesia. Persoalannya, mengurus izin Charity di Inggris MUDAH, asalkan dokumen dikirim, verifikasinya tak seketat pendirian Yayasan di Indonesia. Laporan pun garis besar operasional lembaga (tertera). Jadi, mari kita coba cek lebih jauh. Akun @SaveMaryam menulis, tgl 21 Juli, gerakannya ditayangkan di Channel Ramadan TV. Kami mencoba konfirmasi ke Ramadan TV namun hingga kini belum berjawab jelas, apa mereka mengenal dengan baik para pihak di #SaveMaryam? Lalu ada info, Ramadan TV pun sekedar karena sangat bersimpati & 'trenyuh berat' karena angka 2 Jt itu. Sama yang terjadi dengan beberapa pihak lain yang amat menggebu-gebu untuk mendukung. Jadi,kami stuck sampai di sini & masih dalam ragu. Hari ke depan, akan diupayakan telusuran yang lebih jauh hingga ke kantong-kantong alamat kontaknya oleh tim insyaaLlah.

Alhamdulillah Tim mendapatkan banyak info yang menguatkan menguatkan husnuzhzhan kita pada #SaveMaryam & Mercy World Mission. Selain itu Tim London telah menghubungi MCB. MCB (Muslim Council of Britain) membenarkan adanya program #SaveMaryam dari Mercy Mission meski tidak dalam posisi merekomendasikan dll. Pun tim sudah menyimak keterangan Dr. Tufique Chowdury (CEO Mercy Mission) di Ramadan TV & beberapa rekamannya di Youtube. Kesimpulannya mengarah pada bahwa, kita harus mengapresiasi sebaik-baiknya apa yang dilakukan Mercy Mission dengan gerakan #SaveMaryam. Tentu dengan meminta maaf atas ketaksegeraan menyambut sebab memang ada beberapa kemusykilan yang timbul dari kampanye #SaveMaryam itu. Maafkan, sebab pernah ada gerakan dengan nada serupa yang justru sebalikny, ambil dana muslim Internasional tuk pemurtadan. Pun demikian, dengan tetap mendukung #SaveMaryam. Komunikasi muslim antarbangsa memang amat sangat harus kita tingkatkan. Yang agak memberatkan hati bagi kami yang sehari-hari bergulat meski tak seberapa dalam da'wah di Indonesia ya angka 2 Juta. Selain tidak faktual (dan agama Allah tidak perlu kita tolong dengan ketidaktepatan meski maksudnya agar lebih simpatik) rasanya kok tidak adil, pada berribu da'i yang rela masuk hutan, naik gunung, & menyeberangi lautan tuk melawan pemurtadan. Seakan mereka selama ini tak melakukan apapun. Maafkan, terasa sekali malu yang amat sangat ketika seorang Brother Nigeria emarin di East London Mosque bertanya, "Apa saja yang anda lakukan sampai-sampai 2 Juta saudara anda murtad tiap tahun?" Tentu saya merasa memang belum lakukan apapun, 21 dusun terpencil binaan Relawan Masjid di lereng Merapi itu apalah artinya. Tapi sebagai seorang muslim Indonesia kitapun merasakan ketidaknyamanan. ketika kelemahan kita dilebihkan & dimasyhurkan. Mungkin ada sebagian yang berpendapat, angka itu tak penting mau 2 Jt, 1 Jt, 500 Rb berapapun, jelas pemurtadan itu nyata. Bagi saya angka itu penting. Bagaimana kita akan jernih kalau mengaburkan, bagaimana kita akan membantu kalau menyinggung? Terajak tiap kita tuk membuka mata pemurtadan itu nyata. Dan #SaveMaryam ialah teguran yang ditelunjukkan pada kita semua di Indonesia. Kita jauh lebih berkewajiban untuk berjuang menjaga aqidah saudara daripada #SaveMaryam & menyampaikan hal benar tanpa melebih-lebihkan.


Sumber : Ustadz. Salim A. Fillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar