Rabu, 05 September 2012

Merajut Hidup dari Menjual Paku

Kehidupan kian mencekik bagi seorang Bocah 11 tahun. Yayu wandini yang biasa dipanggil Ayu, adalah seorang pencari paku demi menopang hidup keluarganya. Sepulang sekolah Ayu tidak bisa menikmati masa-masa kecilnya dengan penuh canda dan tawa. Terkadang waktu bermain Ayu harus dikorbankan untuk mencari paku demi mendapat kepingan rupiah. Berbekal karung dan senjata andalan yang berupa magnet. Ya bermodal magnet Ayu mulai menuju tempat pembuangan sampah dan tumpukan rongsokan. Bagi ayu dengan bekerja sebagai pencari paku merupakan wujud bakti kepada orang tua. Bau tengik yang menyengat bagi Ayu sudah menjadi biasa walau kesehatannya terancam. Ditambah, dibawah terik matahari yang menyengat kulitnya ia terus mencari serpihan logam di tumpukan-tumpukan rongsokan. Tak cukup banyak paku dan logam-logam yang didapat ayu, ia mencari di selokan-selokan atau pinggiran jalan yang dilalui langkah ayu. 2-3 jam Ayu terus mencari rezeki demi mendapat kepingan rupiah. Ayu sangat bahagia bisa membantu kedua orang tuanya, walau ia telah banyak kehilangan masa bermainnya. Acap kali Ayu sering mendapat ejekan dari teman sebayanya “Ayu kadang sedih, menanggung semua ejekan yang dilontarkan pada Ayu sebagai pencari paku”. Ayu hanya ingin membahagiakan orang tuanya dengan mencari paku.

Kamis, 30 Agustus 2012

"La yufta wal Maliku fil Madinah"

Keterhijaban prasangka yang baik seringkali terhambat sebuah lintasan pikiran yang negatif. Acap kali imajinasi kita terbentuk dari apa yang akan kita cari bahkan tidak terlepas jika menentukan sebuah pilihan dari apa yang ada di niat kita. Mari mengkaji Manaqib para Aimmah, di antara yang paling berkesan hari ini adalah asal mula ungkapan "La yufta wal Maliku fil Madinah." Dalam masa Atba'ut Tabi'in ungkapan ini masyhur tersepakati, "Janganlah terlahir fatwa padahal Imam Malik masih hidup di Madinah." Termula ia dari kejadian aneh, kala seorang wanita yang dikenal sebagai pezina meninggal & perempuan ahli rawat jenazah dipanggil. Perawat jenazah pun memandikan jasad wanita itu, tapi dengan rasa geram di hati mengingat bahwa si mayyit masyhur sebagai pendosa. Maka tatkala membasuh bagian kemaluan sang mayat, tak mampu lagi menahan gemas hati, diapun memukulnya & menggerutukan serapah. "Duhai, sudah berapa kali ini kaupakai mendurhakai Allah!", hardiknya. Ajaib, tangan yang memukul itu melekat di kemaluan jenazah. SubhanaLlah, maka jadi ricuhlah suasana pemulasaraan jenazah. Para 'alim & cendikia dihadirkan, ditanya & dimintai jalan keluar. Ada yang mengusulkan potong saja tangan pengurus jenazah. Ada yang berpendapat iris saja bagian tubuh mayyitnya. Semua tak elok. Buntu semua pembahasan, tak memuaskan segala jawaban, maka merekapun membawa perkara ini kepada Imam Daril Hijrah, Malik ibn Anas. Imam Malik menyatakan sembari meleleh air mata, "Ma'adzaLlah, betapa beratnya dosa menuduh zina, hingga Allah menetapkan hadNya." Allah turunkan hukum tentang dosa Qadzaf, menuduh seorang wanita berzina tanpa dapat menghadirkan bukti & 4 saksi dalam QS 24: 4. 

Sabtu, 18 Agustus 2012

Syawal Keminclong Atine “Menguak Hati Nurani Sambil Merenungi Zaman Menatap Masa Depan”

Allahu Akbar….Allahu Akbar….Allahu Akbar
La ‘illaha ‘illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa Lillahilhamd

Pertama kali dan yang paling utama sekali, selaku manusia-manusia yang senantiasa mengaku dan berikrar: Bahwa Allah adalah Tuhannya, sedang Muhammad adalah utusanNya.

Marilah dalam kesempatan yang sebaik ini, kita bersama-sama memanjatkan puja dan puji serta rasa syukur ke hadirat Illahi Rabbi, Yang Maha Pengasih tidak pilih kasih, dan Yang Maha Penyayang dari segala nan kasih sayang.

Dia-lah yang Maha Besar, Andaikata air laut Tuan Ubah menjadi tinta, kayu-kayu di hutan rimba belantara Anda ubah menjadi kata, niscaya tidak akan dapat melukiskan tentang: Keagungan maupun KebesaranNya, Maha Besar Allah dan Maha Kecil manusia.

Kemudian daripada itu, mari kita sampaikan salam sejahtera gelimang sayang curahan kasihnya Allah, semoga atas junjungan kita bersama Rasulullah Muhammad saw. Yang meskipun beliau dikenal sebagai orang yang buta huruf, namun tidak buta hati. Seorang Rosul yang telah mengajarkan kepada umatnya, bagaimana cara mengenal sikap serta watak manusia ini. Diperkenalkan kepada umatnya, siapa-siapa manusianya yang pura-pura menjadi teman, tetapi sesungguhnya dia adalah lawan dalam selimut, siapa orang kafir dan siapa orang munafik, mana orang muslim dan mana pula orang yang bukan mukmin.

Jumat, 10 Agustus 2012

Ramadhan Ageng TresnaniPun

“Ramadhan adalah masa kepompong bagi kita, Setelahnya jadilah kupu-kupu yang menghiasi dunia. Surya Sya’ban telah tenggelam, Mentari Ramadhan  segera terbit selalu dinanti, selalu dihati. Marilah kita jadikan ramadhan tahun ini sebagai titik tolak perubahan dan perbaikan diri, keluarga, masyarakat dan negara serta aktifitas dakwah kita. Siapkan diri menyambut bulan suci agar kita menang secara hakiki.”
Ramadhan 1433 H

Ramadhan Ageng TresnaniPun, 11 bulan yang telah kita lewati sungguh hati ini mungkin terwanrani noda gelap yang begitu pekat. Sebuah perenungan bagi kita para buronan neraka dan pemburu syurga, Kemuliaan yang berlimpah di 1 bulan yang selalu dinanti telah hadir. Masa lalu ialah guru dengan pengalamannya. Masa kini ialah guru dengan pilihan-pilihannya. Masa depan ialah guru dengan kerahasiaannya.Masa lalu mengajarkan konsekuensi. Masa kini mengajarkan keberanian. Masa depan mengajarkan prasangka baik. Jadikan momentum Bulan penuh CintaNya untuk memperbaiki diri. Sungguh Allah menunggu-nunggu taubat hamba, lebih harap & lebih sabar dibanding penantian kita terhadap saat berbuka. "Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?" {QS 71: 13} Lalu merasa aman durhakaiNya, tenang saja bermaksiat, & menikmati dosa-dosa?

Selasa, 07 Agustus 2012

Rintihan Nurani Sang Pencari Gompo

Kehidupan terbentang panjang melewati bait-bait dalam merangkai makna  kebahagiaan dan kesedihan. Sehat adalah bagian anugerah yang sangat berarti, lebih mahal dari mutiara didasar laut. Jumawan seorang laki-laki berumur 28 tahun, diusia yang muda harusnya mampu memberikan nafkah kepada orang tuanya. Takdir berkata lain, seluruh tubuhnya lumpuh karena kecelakaan truk tronton yang menimpa dirinya 2 tahun sialm. Kaki kanannya mati, seluruh sarafnya tak berfungsi secara normal. Rumah sederhana yang kini bisa menjadi tempat tinggal keluarga jumawan. Harta Bendanya telah habis terjual untuk membiayai pengobatan jumawan, namun sakitnya tak kunjung sembuh. Jumawan tak menyerah dengan kondisi fisiknya yang lumpuh, Ia terus menerpa kreatifitasnya. Profesi tukang cukur pun dilakukan jumawan untuk mendapatkan sedikit rezeki. Tetangganya sangat mempercayai jumawan untuk mencukur rambut anak-anaknya namun jumawan tak enak hati “Ah, hanya mencukur rambut. Nda perlu bayar”. Ujar Jumawan.

Kamis, 26 Juli 2012

SAVE MARYAM


Belahan Bumi nun jauh disana sebuah arus perlawan untuk saling menguatkan aqidah islam sangat lah gigih. Bisa jadi kita di Indonesia kita malu karena kemalasan kita atau tidak kesiapan kita untuk melawan arus permutadan. Segala puji bagi Allah sedikit menyimak hikmah yang telah disampaikan Ustadz Salim A. Fillah yang telah berkunjung di sebrang negeri yaitu London, memberikan ghirah untuk tetap berjuang melawan pemurtadan di Indonesia. Mari kita renungkan hikmah-hikmah perjalanan Ramadhan beliau di London.

Dari gelagat-gelagat, idiom yang dipakai, bombastisnya angka, & sensasionalnya video, banyak yang justru curiga bahwa Save Maryam bukanlah gerakan anti-pemurtadan, bahkan sebaliknya, penggalangan tuk misi. Beberapa tokoh muslim Indonesia di rantau yang berkorespondensi dengan sesepuh muslim Indonesia di Inggris yang kami dampingi ini, hatta sampai pada haqqul yaqin. tersebab modus seperti ini sudah beberapa kali dipakai. Dan scene berlatar Yogyakarta yang mendominasi video mereka semakin menguatkan kecurigaan di antaranya karena, ambilan gambar jernih itu ber-angle gerejawi & tidak nyambung dengan pemahaman 'Panitia’ Save Maryam atas muslim Indonesia dalam narasi yang dibacakan. Seharusnya kalau bisa mengambil gambar seakrab itu mereka akan lebih hati-hati pula dalam data (240 Jt menjadi 200 Jt & adanya konversi 2 Jt pertahun itu amat gegabah). Tapi,  kita wajib husnuzhzhan pada upaya saudara semuslim dalam perhatiannya pada nasib kita di Indonesia. Dan itulah yang kami lakukan meski sakit rasanya, seakan Indonesia begitu rapuhnya dalam menjaga 'aqidah saudara. Yak, husnuzhzhan!

Jumat, 20 Juli 2012

Mencari Hilal yang Hilang


Terrindukankah, memakai Kalender Hijri dalam segala  jua soal jadwal penerbangan tanpa ikhtilaf Pesawat mendarat 1 Ramadhan menurut siapa? Tarawih: istilah khusus yang digunakan tuk ibadah umum {Qiyamul Lail} di bulan Ramadhan, tersebab banyak rehat karena panjangnya. Maka tak termasalahkan malam ini kita ber-Qiyamul Lail meskipun meyakini Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, sebab keumuman sunnahnya. Bahwa tertata-carakan berjama'ah & dilaksanakan di Masjid, ianya insya Allah tak masalah seterbaca sejarah Tarawih, wallahu’alam. Berbeda dengan Pemerintah sudah terjadi sejak Ibn 'Abbas di Makkah menyelisihi ru'yat Mu'awiyah di Syam. Hari ini  yang lebih penting dari Jumat atau Sabtu adalah mengilmui mengapa terjadi beda yang demikian  lalu beramal sesuai ilmu teryakini. erbedaannya mencakup banyak segi mendasar. Secara sederhana, pertama, apakah ta'rif HILAL yang termaktub dalam QS 2: 189 & berbagai hadits?

Jumat, 22 Juni 2012

Batang Lumpang, Harapan Hidup Mbah Sanredja

Terpaan hidup menjadi sebuah kekuatan seberapa besar kita mampu melipatgandakan kesabaran dan rasa syukur atas segala bentuk cobaan serta karuniaNya. Sanredja Kakek usia lanjut yang tak pernah menyerah berjuang melawan pahitnya hidup untuk mendapatkan sesuap nasi. Sanredja dengan keterbatasan fisiknya, ia tetap mencari rupiah. Berbekal keahliaannya membuat lumpang Sanredja terus bertahan hidup demi mengumpulkan rupiah demi rupiah. Berkeliling kampung memikul beratnya lumpang rela Sanredja lakukan demi mendapat rupiah agar bisa membeli beras atau obat sang istri. Belitan kemiskinan menjadikan ia akrab dengan sebuah keprihatinan hidup. Sudah 30 tahun lamanya Sanredja menjadi pembuat lumpang dengan uang Rp. 15.000 hasil menjajakan lumpangnya seharian, Kini Sanredja harus bisa berbagi untuk membeli obat sang istri yang jatuh sakit. Akar dari pohon nagka menjadi penyambung hidup keluarganya. Sanredja masih bisa bersyukur berjualan lumpang dibanding ia harus meminta-minta. Lelah berjualan Sanredja istirahat dengan menyantap sebungkus nasi putih yang ditemani garam sebagai lauknya, baginya itu sebuah kenikmatan yang masih ia rasakan untuk mengganjal rasa lapar sesaat setelah lelah berjualan lumpangnya.

Selasa, 19 Juni 2012

Sebuah Kelembutan Atas Cinta

Cinta adalah rasa yang kuucap dalam setiap desah
dan cuaca tak sampai-sampai getarnya padamu

^Mata Ketiga Cinta^

Hembusan atas kelembutan cinta sejatinya kan selalu kita rasakan dengan orang-orang yang kita sayangi. Tak sederhana untuk menyadari yang kita pikirkan jika kita mencintai insan yang membangun cinta untuk senantiasa mengharapkan RidhoNya. Rasa yang terucap hingga setiap desah nya tak sulit sama sekali tak sulit. Namun Cinta selalu mewarnai setiap episode perjuangan hidup kita. Cinta adalah warna di setiap episode yang selalu terurai dalam kebencian, kesedihan, kebahagiaan, kegagalan, kesuksesan dan episode-episode lainnya. Cinta yang hadir diantara dua insan merupakan hadiah yang terindah dari Rabb kita. Namun, mampukah kita menjaga cinta itu? Sebuah hadiah dari Maha Agung. Cinta terhadap insan bisa jadi menyeretmu kedalam ruang membingungkan dan meninggalkan sendirian. Kita seharusnya menyadari jikalau sebuah pilihan yang kita ambil adalah Mencintai maka Sejatinya kita siap untuk Disakiti. Orang yang mencintai, ia pasti tau cara untuk menyakitinya. Apalagi saat hati terbakar sebuah cemburu, bisa jadi kita kehilangan kemampuan untuk berpikir realistis. Realitanya episode cinta banyak warna, Sering kita melihat sebuah kisah cinta yang selalu diharapkan menjadi pendamping hidupnya namun tak berujung sebuah janji sakral yakni sebuah pernikahan. Bahkan sebuah penantian yang begitu panjang, ya pada akhirnya berbenturan dengan apa yang kita cintai tapi ia mencintai yang lain. Rumit bukan jika bicara cinta, merenungi nasib sebuah kegagalan cinta hanya akan menambah beban kesedihan bagi yang mengalami. Kegagalan seseorang dalam membangun cinta tentunya bukanlah orang yang berlarut-larut dalam kemalangannya. Cinta jika disikapi dengan baik dan penuh kesabaran maka akan berbuah kedewasaan dan selalu bersyukur atas karunia cinta yang diberikan Sang Maha Agung.

Minggu, 03 Juni 2012

Matahari akan Terbit Dari Barat

Kebahagiaan hakiki yang itu tak ternilai dengan apapun adalah seorang muslim yang berada dibawah naungan agama terakhir. Segala panduan kehidupan tertuang dalam Al-Qur'an. Inilah sumber kebahagiaan hakiki dari pencipta seluruh alam semesta dan isinya, termasuk manusia. Dunia memang tak layak untuk kita takjubi, Ia tercipta disana dan dengan engkau seksamai akhirat nanti. Islam adalah agama yang sungguh nyata kebenarannya dibandingkan agama lainnya dan Islam merupakan agama yang sangat di Ridhoi Allah SWT. Kesyumulan islam sangat begitu jelas dalam segala kehidupan, dari mulai yang hidup sampai dengan yang mati islam pun menyentuhnya dengan kedamaian. Jika kita melihat sejarah tentang islam serta kebenaran ajaran Islam yang terus-menerus dibuktikan oleh penemuan demi penemuan ilmu pengetahuan. Ibarat seorang manusia yang mencari berlian di dalam bumi yang terang padahal berlian itu berada di dalam kamar. Manusia tidak mencari sumber kebahagiaan dari tempatnya itulah kondisi saat ini. Rasulullah SAW sudah bersabda di dalam haditsnya, bahwa kelak matahari akan terbit dari Barat sebagai bukti keagungan Allah SWT dan ciri-ciri kiamat sudah semakin dekat:

“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah).     

Selasa, 29 Mei 2012

Mencari Hidayah-Mu

Sepanjang perjalanan hidup kita sering pribadi-pribadi ini tidak terlepas dari sebuah kesalahan atau bahkan dosa yang kian hari menumpuk. Pintu taubat yang Allah berikan sangatlah terbentang luas bagi hamba-hambanya. Penyesalan merupakan kunci awal untuk menuju perubahan kerah jalan yang lebih baik. Sebuah pandangan negative dari orang lain terhadap diri kita akan dosa atau bahkan aib, semuanya dimata Allah mampu terhapuskan segola noda dan dosa kita kala lantunan taubat terucap dari keikhlasan lisan dan hati untuk menjemputnya. Kesanggupan menutup aib saudara dipadu keterampilan menasehati & ketulusan doa ialah daya agung ukhuwah yang kian langka. Aib orang yang kita tahu ialah amanah tuk kita jaga. Allah membayar penjagaan itu dengan penjagaanNya yang jauh lebih tepercaya. Sahabat Umar bin Khattab saat berada dititik kekafirannya justru hidayah Allah menghampirinya. Hal ini sangat tidak terduga oleh para kaum muslimin saat itu. Umar yang begitu membenci islam harus tertunduk lemah saat mendengar Aisyah membacakan ayat-ayat Allah di kediamannya. Umar bahkan di cap sebagai orang yang tidak akan pernah mendapat hidayah dan ampunan dari Allah SWT karena kekafirannya. Pernyataan inilah yang tidak pantas terucap dari seorang kaum muslimin. Sungguh Allah tahu kualitas keimanan hambanya, Umar semakin bangkit dari kejahiliyahan menuju cahaya islam. Selama hidup umar mengabdikan untuk Allah dan Rosulnya sampai titik darah penghabisan.

Senin, 28 Mei 2012

Air Mata Untuk Dakwah dan Keluargaku


Perjalanan Hidup ini seringkali kita mendapati sebuah episode-episode  dimana diri kita merasakan kebahagiaan, bersabar dalam setiap ujian, berbangkit diri  kala duka menerpa dan semuanya adalah bagian scenario yang tuhan berikan. Bahkan kedewasaan dalam diri kita terbentuk dalam menghadapi ujian dari tuhanNya. Semakin dewasa adalah sebuah tanggung jawab bagi buah hati untuk selalu membuat Ayah dan ibu kita tersenyum. Bertambah usia kita akankah semakin menjauhkan diri kita pada orangtua. Mungkin ini sangat sedikit yang menyadari, pernah kah kita terbayang kapan terakhir kita memeluk Ayah? Mencium tangan ibu bahkan jarang karena sebuah rasa malu dengan kedewasaan kita? Kita tahu bahwa Anak merupakan dambaan setiap orang. Kehadirannya menjadi penyejuk pandangan orang tua, menjadi penggembira ketika susah, dan menjadi penghibur qalbu ketika gundah gulana. Sedikit kita mengingat segala kesalahan yang kita perbuat terhadap Ayah dan ibu kita.

Jumat, 25 Mei 2012

Senyum Mbah Sanari

”Hai anak muda, jangan santai saja, kalau ada penjajahan lagi kalianlah yang harus melawan. Sewaktu-waktu bisa saja dijajah lagi, harus selalu menyiapkan diri” (Sanari “Orang Pinggiran Trans 7”, 2012)

Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Usia senja Sanari banyak menggoreskan sejarah perlawanan terhadap penjajah di Indonesia di masa silam. Kini Sanari mulai melawan perjuangan untuk bertahan hidup karena himpitan ekonomi. Sanari tidak putus asa dengan kondisi yang ada, walaupun dulu perjuangan nya melawan penjajah ia tidak lari dengan kondisi saat ini. Sanari gigih berjuang melawan kemiskinan yang mendera pada keluarganya.  Di Dukuh Dermalaya RT 04/01 Desa Serang, Kec. Bojong, Kab. Tegal, Jawa Tengah Sanari tinggal dengan anaknya. Wati adalah anak yang setia mendampingi ayahandanya. Wati telah bersama ayahandanya untuk terus tetap berada disampingnya, Sanari tak pernah marah pada anaknya “Ngapain marah pada anak, karena tugas orangtua adalah membuat anaknya bahagia”. Ujar Sanari. Sanari kini menikmati senjanya dengan kesederhanaan. Sederhana memang membuat kita rendah, di mata para pihak yang mengukur kemuliaan dengan dunia. Ia kehinaan semu, tak ada ruginya. Sederhana dalam makan, meringankan badan. Sederhana soal pakaian, meringankan perjalanan. Sederhana dalam papan, meringankan perjuangan. Bagi Sanari itulah makna kesederhanaan.  

Minggu, 20 Mei 2012

Engkau Terlihat Cantik Jika Mampu Memaknainya

"Jika kamu meminta sesuatu kepada mereka (para isteri Nabi saw), maka mintalah dari balik hijab. Cara ini lebih mensucikan hatimu dan hati mereka."
(al-Ahzab, 53)

Abad 21 merupakan era yang menggambarkan kecanggihan teknologi atau bahkan kompetisi persaingan intelektual yang begitu ketat. Hal inipun tidak lepas dari mode busana-busana kaum hawa yang kian terwarnai budaya barat.Busana minimalis menjadi trend bagi kaum prempuan. Banyak keinginan para muslimah menghijab dirinya dengan menggunakan jilbab. Akan tetapi dewasa ini, ada dua kosa kata dipakai untuk makna sama, hijab dan jilbab. Keduanya adalah pakaian perempuan yang menutup kepala dan tubuhnya. Seperti yang disebutkan pada Al-qur'an, kata hijab untuk arti tirai, pembatas, penghalang. Yakni, sesuatu yang menghalangi, membatasi, memisahkan antara dua bagian atau dua pihak yang berhadapan, sehingga satu sama lain tidak saling melihat atau memandang. Dalam Alqur'an menyatakan : "Jika kamu meminta sesuatu kepada mereka (para isteri Nabi saw), maka mintalah dari balik hijab. Cara ini lebih mensucikan hatimu dan hati mereka."(al-Ahzab, 53). Hijab dalam ayat ini menunjukkan arti penutup yang ada dalam rumah Nabi saw, yang berfungsi sebagai sarana menghalangi atau memisahkan tempat kaum laki-laki dari kaum perempuan agar mereka tidak saling memandang. Secara tekstual (lahiriah), ayat ini digunakan para ulama kemudian untuk membuat hijab untuk umat.(Perpustakaan Rahima, 2009)

Kamis, 17 Mei 2012

Muslih dan Payung Emas

Panorama pegunungan Guci memang banyak mengundang daya tarik bagi para pengunjung wisatawan. Pemandian air panas merupakan obyek yang sangat menjadi incaran bagi wisatawan. Muslih bocah 11 tahun yang tibggal di desa Depok Kecamatan Rembul yang mengais rezeki dengan payung emas, dengan payung itulah Muslih menggantungkan kehidupan demi sesuap nasi. Muslih adalah potret perjuangan anak kecil yang berusaha menafkahi keluarganya. Kisah samsul sang penjaja cilok adalah bagian dari perjuangan bocah belasan tahun yang mengais rezeki di Kaki Gunung Slamet, Jawa tengah. Jarak beberapa kilometer dari tempat tinggal Samsul masih ada Muslih berjuang untuk mendapatkan masa depannya yang layak.

Selasa, 15 Mei 2012

Samsul Sang Penjaja Cilok di Kaki Gunung Slamet

sumber: http://www.facebook.com/pages/ORANG-PINGGIRAN-TRANS7/224861154196102Potret Kesejahterahan Indonesia kini masih jauh dari Kemerdekaan untuk hidup sejahtera. Samsul bocah 10 tahun yang tinggal di Kaki Gunung Slamet tepatnya Desa Bumijawa Kabupaten Tegal yang kini bekerja sebagai penjual bakso “Cilok”. Samsul adalah sulung dari 4 bersaudara yang duduk dikelas 4 SD. Zindan adik kandung dari Samsul yang duduk di kelas 1 . Keduanya sangat piawai mempersiapkan dagangan ciloknya. Setiap pulang dari sekolah Samsul dan zindan mulai menjajakan jualannya. Samsul tidak merasa malu saat berjualan, bahkan ia merasa senang bisa membantu kedua orangtuanya. Samsul sangat senang jika zindan membantu berjualan bersamanya. Prihatin dengan kondisi orang tuanya, sepulang sekolah Samsul berjualan cilok demi mendapat sedikit rupiah.

Rabu, 09 Mei 2012

"PKS Mendingan Bubar Aja Deh..."

Bismillahirrahmanirrahim…
Kita berbicara tentang sebuah partai politik di Indonesia kali ini, bukan partai demokrat sang pemenang pemilu 2009 atau pun Golkar pemenang pemilu 2004 atau PDIP pemenang pemilu tahun 1999, partai ini belum pernah menjadi pemenang pemilu, prestasi terbaiknya “hanya” menduduki peringkat ke 4 di pemilu 2009 dan “gagal total” dalam target pencapaian nya yang ingin meraup 20 Juta suara di Pemilu 2009.
Namanya Partai Keadilan Sejahtera yang biasa di singkat dengan PKS, partai  yang didirikan di Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 9 Jumadil ‘Ula 1423 bertepatan dengan 20 April 2002, adalah kelanjutan Partai Keadilan yang didirikan di Jakarta pada hari Senin, tanggal 26 Rabi’ul Awwal 1419 bertepatan dengan 20 Juli 1998.

Rabu, 02 Mei 2012

Qaulan Sadiidaa untuk Anak Kita

Remaja. Pernah saya menelusur, adakah kata itu dalam peristilahan agama kita?
Ternyata jawabnya tidak. Kita selama ini menggunakan istilah ‘remaja’ untuk menandai suatu masa dalam perkembangan manusia. Di sana terjadi guncangan, pencarian jatidiri, dan peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Terhadap masa-masa itu, orang memberi permakluman atas berbagai perilaku sang remaja. Kata kita, “Wajar lah masih remaja!” 

Jika tak berkait dengan taklif agama, mungkin permakluman itu tak jadi perkara. Masalahnya, bukankah ‘aqil dan baligh menandai batas sempurna antara seorang anak yang belum ditulis ‘amal dosanya dengan orang dewasa yang punya tanggungjawab terhadap perintah dan larangan, juga wajib, mubah, dan haram? Batas itu tidak memberi waktu peralihan, apalagi berlama-lama dengan manisnya istilah remaja. Begitu penanda baligh muncul, maka dia bertanggungjawab penuh atas segala perbuatannya; ‘amal shalihnya berpahala, ‘amal salahnya berdosa.

Senin, 30 April 2012

Sebuah Naturalitas bukan Sekedar Pencitraan

Hiruk pikuk pilgub DKI mengalihkan perhatian bagi para mata yang memandang menuju Jakarta Satu. Hal ini merupakan pesta demokrasi yang memiliki berjuta harapan bagi para calon-calon pemimpin yang siap “beresin Jakarta”. Manuver politik dari para calon kini kian memanas. Membusungkan dada dan berlenggak-lenggok bak model pemimpin yang sudah berkuasa, mencari perhatian bahkan belas kasihan. Ah, itu sebuah strategi saja bagi para calon. Banyak masalah yang akan dihadapi para pemimpin yang duduk dikursi betawi satu alias Daerah  Konflik Indonesia. Ya, berjuta konflik bangsa ini bisa jadi sangat menumpuk untuk segera diselesaikan. Banjir sudah biasa, penganguran jadi perampok atau pengimis sudah bisa hidup dijakarta bahkan jadi kolongjembatan (tempat penginap para tuna wisma).

Senin, 23 April 2012

Senyum Saling Mengerti dengan Kelembutan Nurani

Senyum membuat hati begitu damai bak hati tanpa masalah,Senyum memberikan saling mengerti dalam persaudaraan.Dibalik keajaiban senyum ada harapan untuk kembali semangat.Dalam persaudaraan kita tersambung bukan untuk saling terikat membebani melainkan untuk saling memahami dan saling mengerti dengan kelembutan nurani.”Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang bukan Nabi,dan bukan pula para Syuhada,”Ujar Rasullah sebagaimana dibawakan dalam hadits oleh imam Abu Dawud,”Tapi bahakan para nabi dan Syuhada cemburu pada mereka di hari kiamat nanti,tersebab kedudukan yang diberikan oleh Allah pada mereka”
“Ya Rasulullah,”Kata para Sahabat ketika itu,”Beritahukanlah kepada kami siapa mereka?””Mereka itu adalah segolangan manusia yang saling mencintai karena rahmat Allah.Bukan oleh sebab kekerabatan dan darah. Bukan pula karena didasarkan karena pemberian harta, Demi Allah,wajah mereka pada hari itu bersinar cemerlang dan mereka berada diatas cahaya. Mereka tiada merasa khawatir ketika manusia lain ketakutan. Dan mereka tidak bersedih ketika manusia lain berduka”

Minggu, 22 April 2012

Integrasi Demokrasi dalam Nilai-nilai Keislaman

Islam dan demokrasi sering diposisikan secara berhadap-hadapan dan saling menafikan. Banyak pemikir Muslim dan intelektual menafsirkan diri mereka dengan “kualitas demokrasi”, bukan melalui praktik konkret dari praktik-praktik demokrasi, namun semata-mata karena oposisi nominal terhadap para Islamis. Di satu sisi, beberapa kalangan Muslim menolak kata “demokrasi” , karena merupakan bagian dari sejarah barat dan “tidak terdapat dalam Al-Qur’an”.

Kerumitan persoalan semakin mengemuka ketika entitas sebagai sesuatu yang universal harus dijewantahkan dalam keseluruhan dimensi kehidupan umat manusia. Hal ini sekaligus memberikan alternative solusi atas berbagai dilemma demokrasi yang memunculkan kenyataan bahwa penerapan demokrasi tidak selamanya mampu menuai kesejahterahan bagi penganutnya. Yang terjadi justru kemerosotan kehidupan yang ditandai dengan meningkatnya angka kemiskinan, pengangguran dan dan kriminalitas. Biang keladi kemerosotan ditudingkan pada demokrasi sebagai hasil kreasi manusia atas dasar pengakuan hak dan kebebasan individu yang cenderung kebablasan saat nilai-nilai keislaman yang bersumber pada ajaran ketuhanan terlupakan.
Kalangan muslim yang mengikuti system demokrasi bersikeras memandang bahwa islam adalah sebuah pedoman hidup yang perlu dijabarkan dalam realitas kehidupan social masyarakat lewat aturan strategis dan praktis. Sebagai pedoman, Islam tentu saja menunjuki jalan,sementara system demokrasi adalah jalan praktis tersebut. Tidak peduli jika masyarakat barat yang notabene memiliki sejarah paling panjang mengawal gagasan demokrasi hingga menyemarak dalam tata pemerintahan modern. Secara implist, nilai-nilai keislaman pada dasarnya sesuai dengan demokrasi dan boleh jadi demokrasi adalah pilihan praktis yang membumikan prinsip islam sebagai pedoman hidup.

Karunia Kegagalan

Kehidupan ini, sebenarnya lebih mirip pelangi ketimbang sebuah foto hitam putih. Setiap manusia akan merasakan  begitu banyak warna kehidupan. la mungkin mencintai sebagian warna tersebut. Akan tetapi, ia pasti tidak akan mencintai semua warna itu.
 Demikian pula dengan perasaan kita. Semua warna kehidupan yang kita alami, akan kita respon dengan berbagai jenis perasaan yang berbeda-beda. Maka, ada duka di depan suka, ada cinta di depan benci, ada harapan di depan cemas, ada gembira di depan sedih. Kita merasakan semua warna perasaan itu, sebagai respon kita terhadap berbagai peristiwa kehidupan yang kita hadapi.

Jumat, 20 April 2012

Jangan Gelapkan Yang Sudah Terang

Habis Gelap Terbitlah Terang. Demikian judul buku yang ditulis oleh Raden Adjeng Kartini, pejuang emansipasi wanita Indonesia. Dan kita tak bisa menutup mata terhadap sejarah yang mencatat perjuangan beliau dalam menempatkan kaum wanita pada hak dan kewajiban yang semestinya.
Jangan gelapkan yang sudah terang. Ini bukanlah judul sebuah buku, tapi mungkin akan dituliskan oleh Kartini bila beliau masih hidup di jaman sekarang, dimana emansipasi banyak disalahartikan, juga disalahtempatkan. Emansipasi sering dipahami sebagai sebuah kebebasan yang seolah tidak ada aturan. Sungguh, kebebasan yang kebablasan.

Perempuan Bagi Pahlawan

Di balik setiap pahlawan besar selalu ada seorang perempuan agung. Begitu kata pepatah Arab. Perempuan agung itu biasanya satu dari dua, atau dua-duanya sekaligus; sang ibu dan atau sang istri.
Pepatah itu merupakan hikmah psiko-sejarah yang menjelaskan sebagian dari  latar belakang kebesaran seorang pahlawan. Bahwa karya-karya besar seorang pahlawan lahir ketika seluruh energi di dalam dirinya bersinergi dengan momentum di luar dirinya; tumpah ruah bagai banjir besar yang tidak terbendung. Tibatiba, sebuah sosok telah hadir dalam ruang sejarah dengan tenang dan ajeg.

Rabu, 18 April 2012

Aku Bangga Jadi Sarjana Pertanian,kamu?

 Anak muda adalah sejarah perlawanan dan pembelaan . Kecenderungan saat ini, generasi muda melihat pekerjaan sebagai petani yang kurang bergengsi. Jika ada para pemuda yang ingin menjadi petani, dapat dipastikan bahwa pekerjaan ini adalah alternatif terakhir karena sulitnya mencari pekerjaan lain di negeri ini. Arus globalisasi yang semakin gencar, membuat pola pikir manusia banyak berubah. Baik tentang gaya hidup, pergaulan, kehidupan sosial, maupun bidang pekerjaan. Perubahan ini terjadi terutama pada generasi muda.
Ini jelas sebuah kecenderungan yang perlu secara khusus mendapat perhatian tersendiri. Dapat dibayangkan, bagaimana jadinya sektor pertanian negeri ini jika 50% lebih pelakunya mereka yang sudah berusia lanjut. Apabila tidak tertangani dengan baik, dikhawatirkan yang akan muncul kemudian fenomena "no-hope agricultural", terutama bagi generasi muda dalam lingkup masyarakat pertanian itu sendiri.

Sahabat Sang Pahlawan

Anda harus waspada dan berhati-hati! Sebab, di sini ada jebakan kepahlawanan yang sering menipu banyak orang. Sahabat para pahlawan belum tentu juga pahlawan. Inilah tipuannya. Para pahlawan mungkin tidak tertipu, tetapi orang-orang yang bersahabat dengan para pahlawanlah yang lebih sering tertipu.
Dalam lingkungan pergaulan, para pahlawan adalah parfum. Apabila berada di tengah kerumunan, maka semua orang akan kecipratan keharumannya. Apabila ada "orang lain" yang mulai mendekat dan mencium keharuman itu, mungkin ia sulit mengenali dari mana keharuman itu berasal. Situasi ini tentu saja menguntungkan orang-orang yang mengerumuni sang pahlawan: mendapatkan peluang untuk diduga sebagai pahlawan.

Di Jalan Kebenaran Aku Merasa Nikmat

Siap yang cepat-cepat bekerjasama dalam dakwah islam ini, dia akan mendapatkan kebaikan yang lebih baik.” Hasan Al- Banna
Sejarah para syuhada dalam dakwah islam banyak mengukir perjalanan panjang yang begitu mulia. Salah satu tokoh Duta islam pertama kali yang dipercaya oleh rosul untuk membangun peradaban islam di Madinah. Ya, Mush’ab Ibn Umair yang bertempur dengan sangat dahsyat di medan uhud hingga menemui syahid dalam keadaan tubuh mengenaskan. Abu Dajana rela menjadi tameng bagi Rasulullah,meski untuk itu anak panah masuk menancap di punggungnya dengan tidak bergerak se inchi pun.
Sebuah pengorbanan yang tentunya tidaklah umum dilakukan oleh manusia pada umumnya. Mereka mampu meraskan kenikmatan di jalan kebenaran. Menikmati lezatnya iman dan mahabah bersama kekasihNya. Seperti halnya dakwah para pelakunya dalam kondisi apapun, seorang mukmin akan senantiasa menikmati dan mencintainya.
Celupan Allah mampu merubah yang batil menjadi kebaikan. Abu jahal yang ternyata diam-diam juga mengakui kebenaran apa yang dibawa nabi Muhammad SAW. Lantaran rasul tak pernah berbohong.

Pemuda Ditengah Polarisasi Budaya

            Potret pemuda sebagai produk budaya hari ini sangat jelas memberikan pengaruh bagi perkembangan suatu bangsa. Baik dari sudut pandang ekonomi, teknologi maupun politik dimana dari ketiga wawasan inilah yang senantiasa dijadikan titik tolak dalam upaya pembenahan bangsa ini. Begitu banyak episode dalam sejarah bangsa ini yang berangkat dari peran pemuda karena beberapa karakteristiknya yang dominan. Salah satunya adalah pemahaman mereka tentang permasalahan rakyat dan tidak ragu-ragu dalam berkorban demi kepentingan rakyat.
            Perlu juga digarisbawahi bahwa pemuda sebagai produk budaya akan membawa dampak yang begitu luar biasa apabila jati diri sebagai agen peubah dibawa ke arah dekonstruksi sosial budaya. Pembangunan bangsa sangat berpengaruh dari peran dan interaksi antara pemuda dengan budaya itu sendiri. Dengan demikian, aspek budaya harus menjadi variabel yang integral dalam kerangka antisipasi terhadap akibat-akibat sosial budaya dalam pembangunan bangsa.

Menguak rahasia dibalik gerakan shalat

Sepanjang hidup tak pernah kita terfikirkan bahwa ibadah kita (shalat) mempunyai sejuta kebermanfaatan bagi tubuh bagi yang melaksanakannya. Shalat 5 waktu merupakan rukun islam yang kedua dimana amal ini akan menyempurnakan keislaman kita.
Melaksanakan sholat memang tidak cukup sekadar benar gerakannya semata, namun ibadah ini haruslah dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad S.A.W, jadi harus dilakukan dengan khusyuk dan tuma’ninah.
Rasulullah SAW bersabda “Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah.” Saat melakukan takbir Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). Seperti kita ketahui bahwa takbir dilakukan pada waktu hendak ruku, dan ketika bangkit dari ruku. Gerakan ini mempunyai beberapa makna dan manfaat

Aku dan Gamais


I.    MUQODIMAH

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S.At-taubah : 16)

“Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar” (Q.S.Ali ‘Imran : 146)

“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.” (Q.S Az-Zumar : 49)

Ujian akan menimpa siapa saja, tak terkecuali ujian dakwah. Jangankan kita yang belum jelas posisinya disisi Allah, ujian juga dialami oleh para nabi dan rosul. Nestapa Adam dan Hawa, Tragedi Nuh dan anaknya, Derita Ayyub, Fitnah yang menimpa Yusuf hingga dipenjara, Diusirnya Musa dari negerinya, Fitnah yang menimpa maryam, Pun Muhammad mengalami ulah jahil kaumnya. Ujian pasti datang.
Ikhwahfillah, mari kita perhatikan saat layang-layang terbang tinggi ke udara, ia terbang bukan karena maunya sendiri, ia semakin tinggi bila angin yang menerpanya semakin kencang. Tentu juga bukan sekedar karena jasa kencangnya tiupan angin. Tali kendali itulah yang memainkan peran. Bila angin tak ada , tali kendali itulah yang memainkan peran. Bila angin tak ada, tali kendali memainkanya agar dapat menagkap angin. Pun bila angin begitu kencang tali kendali yang tetap memainkan peran. Dan layang-layang terbang keudara semakin jauh meninggalkan bayang-bayangnya. Tanpa tali kendali laying-layang bisa terbang tanpa arah dan tujuan.

Tepatkah jika Kartini, berpikiran Barat dan berpaham Theosofi, dijadikan ikon bagi perjuangan kaum wanita pribumi?

Sejarah mencatat, ada banyak perempuan yang hidup sezaman dengan Kartini yang namanya begitu saja dilupakan dalam perannya memajukan pendidikan kaum hawa di negeri ini. Di antara nama itu adalah Dewi Sartika (1884-1947) di Bandung yang juga berkiprah memajukan pendidikan kaum perempuan. Dewi Sartika tak hanya berwacana, tapi juga mendirikan lembaga pendidikan yang belakangan bernama Sakolah Kautamaan Istri (1910). Selain Dewi Sartika, ada Rohana Kudus, kakak perempuan Sutan Sjahrir, di Padang, Sumatera Barat, yang berhasil mendirikan Sekolah Kerajinan Amal Setia (1911) dan Rohana School (1916).

Kartini, seperti yang tersirat dalam tulisan Prof Harsja W Bachtiar, adalah sosok yang diciptakan oleh Belanda untuk menunjukkan bahwa pemikiran Barat-lah yang menginspirasi kemajuan perempuan di Indonesia. Atau setidaknya, bahwa proses asimiliasi yang dilakukan kelompok humanis Belanda yang mengusung Gerakan Politik Etis pada masa kolonial, telah sukses melahirkan sosok yang Kartini yang ”tercerahkan” dengan pemikiran Barat.

Kartini adalah sosok yang diciptakan oleh Belanda untuk menunjukkan bahwa pemikiran Barat-lah yang menginspirasi kemajuan perempuan di Indonesia

Menguak Sosok R.A Kartini dan Pengaruh Pemikiran Yahudi, Theosofi dan Pluralisme

Kebanyakan orang yang menjadikan Kartini sebagai ikon perjuangan perempuan Indonesia, tak melihat sisi lain dari pemikirannya yang sangat berbau Theosofi dan kebatinan. Padahal, banyak tokoh wanita lain yang hidup semasa dengannya, yang berjuang secara nyata dalam dunia pendidikan, bukan dalam wacana surat menyurat seperti yang dilakukan Kartini.

Tanggal 21 April dikenal sebagai Hari Kartini. Hampir semua perempuan di Indonesia, termasuk kaum muslimah, yang ikut-ikutan memperingati hari tersebut tanpa mengetahui latar belakang sejarahnya yang jelas. Siapa sesungguhnya Kartini? Siapa orang-orang yang mempengaruhinya? Bagaimana corak pemikirannya?

Selasa, 17 April 2012

Dialog Dua Hati

SANG LELAKI: kekuatan apa ini? yg sesekali waktu menguatkan & mencerahkan hatiku.Meski kadang menghadirkan perih & meruntuhkan pertahananku. Ah, ku temukan dia dlm kelelahan jiwanya. Ketika mata bertemu pandang, aku tau, dia telah menyerah pada kelelahan. Hatinya tlah menyerah pada kesunyian,Siapakah kau? Wanita bertudung kesunyian ataukah bertudung kegelapan. Aku terus bertanya, Tak ku temukan jawab, sampai ku temukan dia dalam rengkuhanku. Cinta

Sabtu, 14 April 2012

Kaderisasi Adalah Sebuah Keniscayaan Dalam Dakwah

Belum hilang rasa kantuk dari mukanya, seorang yang biasa dipanggil ahmad itu bergegas menyiapkan berbagai perbekalannya karena harus mengisi halaqah di desa seberang yang jaraknya lumayan jauh. Dengan perjalanan sekitar 1 jam menuju tempat halaqahnya, ia harus menempuh jarak itu dengan menggunakan sepeda bututnya yang ia pakai sejak ia masih di SMP itu. Masih terasa nikmat Qiyamullailnya tadi malam dalam lantunan dzikirnya sambil menelusuri perjalanan indahnya menuju tempat halaqahnya.
Sambil menikmati pejalanan panjangnya, sesekali ia berfikir akan perjalanan panjang dakwah ini yang mungkin sangat lebih jauh lagi dari perjalanan yang ia lakukan saat ini. Ia melihat ada celah sejarah yang sangat besar dalam mencapai tujuan dakwah ini. Celah antara realitas umat hari ini dengan realitas umat yang ia impikan, masyarakat yang menjunjung tinggi nilai islam. Islam tumpuan kehidupan masyarakat, Al Qur’an menjadi pedoman, Rasulullah manjadi panutan hingga kenikmatan syahid menjadi cita-cita. Tetapi ia yakin bahwa satu batu bata yang akan ia bangun hari ini akan menambah kekuatan bangunan dakwah dimasa depan. Bismillah....

Mush'ab Bin Umair

Sahabat Rasul yang satu ini berasal dari suku Quraisy, sama seperti Nabi Muhammad SAW. Selain penampilan sewaktu mudanya yang tampan dan rupawan, ia pun dibesarkan dalam keadaan yang serba kecukupan dan dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Tak mengherankan jikalau ia menjadi buah bibir gadis-gadis Mekkah dan bintang di tempat-tempat pertemuan.

Keislaman Mush'ab bin Umair diawali ketika ia mendengar tentang muhammad SAW yang mendakwahkan dirinya sebagai Rasulullah dan mengajak manusia untuk beribadah kepada Allah yang Esa. Setelah mendengar Rasulullah sering mengadakan pertemuan dengan para sahabatnya di rumah Arqam bin Abil Arqam, ia pun menyempatkan diri mengikuti majelis yang di dalamnya dibacakan ayat-ayat Al Qur'an. Wahyu yang kala itu dibacakan oleh Rasulullah didengar oleh Mush'ab hingga merasuki hatinya dan menjadi jalan hidayah Allah kepadanya.

Untuk beberapa saat lamanya, Mush'ab menyembunyikan keislamannya. Namun suatu ketika ada seseorang yang melihat gelagat Mush'ab sebagai orang yang telah mengikuti agama Muhammad dan memstorieshukan hal ini kepada ibunya. Sejak peristiwa ini cobaan terhadap keimanan sang pemuda pun mulai datang silih berganti. Mulai dari ibunya yang kemudian memenjarakannya di sebuah tempat terpencil, dua kali hijrah ke Habsyi, hingga pengusiran oleh ibunya yang tidak lagi sudi menganggapnya sebagai anak kandung. Ini juga berarti akhir dari kehidupan mewah dan perlente pemberian orang tuannya yang selama ini dinikmatinya. Begitulah, pemuda rupawan ini lebih memilih hidup miskin dan sengsara, dengan pakaiannya yang kasar dan usang, sehari makan dan beberapa hari lapar demi cintanya pada Allah.

Renungan Hati Untuk Sang Ibunda

Di saat aku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu.
Bersabarlah mendengarkanku. Jangan memotong ucapanku.
Di masa kecilmu, aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Di saat aku membutuhkanmu untuk memandikanku. Janganlah menyalahkanku.
Ingatkah di masa kecilmu, bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Di saat aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern.
Janganlah menertawaiku. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang kau ajukan saat itu.

DI saat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan.
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, seperti bagaimana di masa kecilmu aku menuntunmu melangkahkan kaki untuk berjalan.

Untuk da’wah yang kucinta...

Dalam sehari kita ketahui hanya 24 jam yang akan kita lalui,dalam sebulan ada 4 pekan yang kita miliki.tapi Nafas dakwah tidak terbatas oleh sekat waktu atau teritori.Dakwah akan selalu menggelora dalam kehidupan kita.Ya,hanya segolongan manusia yang memahami tujuan dakwah.tentunya dalam hidup ini wasilah dakwah yang kita gunakan beragam sektor.berwujud lembaga atau kelompok-kelompok diskusi kecil.Bukan lain atau tidak bisa kita pungkiri Asholah dakwah yang harus kita kokohkan bukan kepentingan golongan atau kelompok.Karena dakwah ini memiliki tujuan yang begitu mulia dihadapan Sang Khaliq.Allah adalah tujuan kami,Rasululloh teladan Kami,Al Qur’an adalah pedoman hidup kami,Mati syahid adalah cita-cita kami tertinggi.

As Siyasatur Ruhiyah (Strategi Ruhiyah adalah Semangat Perjuangan Siyasi)

Di tengah realitas problematika bangsa kita hari ini adalah sederet agenda-agenda besar yang mesti kita lakukan demi membuat kehidupan ini lebih baik, adalah tugas kita bagaimana memerankan salah satu peran mahasiswa di tengah kehidupan sosial kemasyarakatan yakni peran politis, mahasiswa adalah representasi dari masyarakat yang pro kepada kebenaran dan perubahan yang lebih baik.

Sebelum kita melangkah lebih jauh ke dalam bahasan ini, saya mengutip perkataan Ust Anis Matta dalam sebuah sesi beliau mengatakan , syarat pertama yang harus dilalui oleh umat ini adalah al yaqizhatur Ruhiyah (Kebangkitan spiritual), tema ini adalah salah satu episode terpenting dalam episode-episode kebangkitan umat, kalau kita memandang dalam konteks dakwah adalah salah satu kebangkitan itu adalah tersampaikannya risalah ini kepada seluruh manusia, sebagaimana yang Allah SWT katakan dalam Al Qur’an kisah Ashhabul ukhdud, walaupun secara kasat mata sang pemuda mukmin mati dipanah akan tetapi semangat keteguhan, idealismenya dalam mempertahankan ideologinya menghujam ke dalam sanubari manusia yang menyaksikan proses kematiannya.

Ketika kita berbicara tentang prosesi politik yang tak lama lagi akan bergulir, ini adalah free research untuk mengetahui sasaran loyalitas (wala’ wa baraa) umat Islam di Indonesia. Dalam perjalanan sirah kita dapat mengambil point of information bahwasanya setiap prosesi kebangkitan tidaklah terealisasi melainkan dengan jalan ishlaahur ruh (perbaikan ruhiyah), Ishlahul Ittijah (perbaikan orientasi) dan Ishlahul mabda’ (perbaikan prinsip), ini merupakan agenda-agenda yang mesti dilakukan ketika kita hendak menebar cahaya kebaikan di setiap lini kehidupan manusia. Setidaknya ada dua agenda penting yang mesti kita lakukan dalam strategi perjuangan ruhiyah yang sedang kita jalani saat ini.