Di tengah realitas problematika bangsa kita hari
ini adalah sederet agenda-agenda besar yang mesti kita lakukan demi
membuat kehidupan ini lebih baik, adalah tugas kita bagaimana memerankan
salah satu peran mahasiswa di tengah kehidupan sosial kemasyarakatan
yakni peran politis, mahasiswa adalah representasi dari masyarakat yang
pro kepada kebenaran dan perubahan yang lebih baik.
Sebelum kita
melangkah lebih jauh ke dalam bahasan ini, saya mengutip perkataan Ust
Anis Matta dalam sebuah sesi beliau mengatakan , syarat pertama yang
harus dilalui oleh umat ini adalah al yaqizhatur Ruhiyah (Kebangkitan
spiritual), tema ini adalah salah satu episode terpenting dalam
episode-episode kebangkitan umat, kalau kita memandang dalam konteks
dakwah adalah salah satu kebangkitan itu adalah tersampaikannya risalah
ini kepada seluruh manusia, sebagaimana yang Allah SWT katakan dalam Al
Qur’an kisah Ashhabul ukhdud, walaupun secara kasat mata sang
pemuda mukmin mati dipanah akan tetapi semangat keteguhan,
idealismenya dalam mempertahankan ideologinya menghujam ke dalam
sanubari manusia yang menyaksikan proses kematiannya.
Ketika kita berbicara tentang prosesi politik yang tak lama lagi akan bergulir, ini adalah free research untuk
mengetahui sasaran loyalitas (wala’ wa baraa) umat Islam di Indonesia.
Dalam perjalanan sirah kita dapat mengambil point of information
bahwasanya setiap prosesi kebangkitan tidaklah terealisasi melainkan
dengan jalan ishlaahur ruh (perbaikan ruhiyah), Ishlahul Ittijah (perbaikan orientasi) dan Ishlahul mabda’ (perbaikan
prinsip), ini merupakan agenda-agenda yang mesti dilakukan ketika kita
hendak menebar cahaya kebaikan di setiap lini kehidupan manusia.
Setidaknya ada dua agenda penting yang mesti kita lakukan dalam strategi
perjuangan ruhiyah yang sedang kita jalani saat ini.
Pertama, bina’aur ruhiatul qawiyah (membangun
kekuatan ruhiyah) merupakan sebuah strategi yang tak dapat tidak mesti
kita lakukan kita buat program edukasi ruhiyah bagi masyarakat
merupakan peran sosial mahasiswa dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Kita melihat sudah banyak di antara para aktivis dakwah yang mulai
berangsur-angsur meninggalkan hal ini dalam prosesi politisnya, kita
berdoa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan untuk terus bisa
berkontribusi dalam sejarah kebangkitan Islam.
Kedua, binaa’ul manna’atur ruhiyah (membangun
kekebalan ruhiyah) hal ini penting dilakukan kenapa? Karena hal yang
paling esensial setelah kita melakukan prosesi penguatan ruhiyah adalah
menjaga agar tetap terjaga dari degradasi ruhiyah yang akan
berimplikasi pada lambatnya prosesi kebangkitan Islam, kita bisa
melihat realitas sirah ketika Shalahuddin al Ayyubi menjaga kondisi
ruhiyah para tentaranya dengan berjalan di setiap kemah untuk
memperhatikan qiyamul lail para jundinya, dan beliau mendapati salah
satu kamp seorang tentara tertidur lalu beliau membangunkannya dan
seraya berkata perbuatan kamu ini akan menjadi penghalang kemenangan
kita.
Wallahu A’lam Bish Shawab.
Sumber: Dakwatuna (Ibnu Muslim Al Baryamany)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar