Sepanjang perjalanan hidup
kita sering pribadi-pribadi ini tidak terlepas dari sebuah kesalahan atau
bahkan dosa yang kian hari menumpuk. Pintu taubat yang Allah berikan sangatlah
terbentang luas bagi hamba-hambanya. Penyesalan merupakan kunci awal untuk
menuju perubahan kerah jalan yang lebih baik. Sebuah pandangan negative dari
orang lain terhadap diri kita akan dosa atau bahkan aib, semuanya dimata Allah
mampu terhapuskan segola noda dan dosa kita kala lantunan taubat terucap dari
keikhlasan lisan dan hati untuk menjemputnya. Kesanggupan menutup aib saudara
dipadu keterampilan menasehati & ketulusan doa ialah daya agung ukhuwah
yang kian langka. Aib orang yang kita tahu ialah amanah tuk kita jaga. Allah
membayar penjagaan itu dengan penjagaanNya yang jauh lebih tepercaya. Sahabat Umar bin Khattab
saat berada dititik kekafirannya justru hidayah Allah menghampirinya. Hal ini
sangat tidak terduga oleh para kaum muslimin saat itu. Umar yang begitu
membenci islam harus tertunduk lemah saat mendengar Aisyah membacakan ayat-ayat
Allah di kediamannya. Umar bahkan di cap sebagai orang yang tidak akan pernah
mendapat hidayah dan ampunan dari Allah SWT karena kekafirannya. Pernyataan
inilah yang tidak pantas terucap dari seorang kaum muslimin. Sungguh Allah tahu
kualitas keimanan hambanya, Umar semakin bangkit dari kejahiliyahan menuju
cahaya islam. Selama hidup umar mengabdikan untuk Allah dan Rosulnya sampai
titik darah penghabisan.
Selasa, 29 Mei 2012
Senin, 28 Mei 2012
Perjalanan
Hidup ini seringkali kita mendapati sebuah episode-episode dimana diri kita merasakan kebahagiaan, bersabar
dalam setiap ujian, berbangkit diri kala
duka menerpa dan semuanya adalah bagian scenario yang tuhan berikan. Bahkan
kedewasaan dalam diri kita terbentuk dalam menghadapi ujian dari tuhanNya.
Semakin dewasa adalah sebuah tanggung jawab bagi buah hati untuk selalu membuat
Ayah dan ibu kita tersenyum. Bertambah usia kita akankah semakin menjauhkan
diri kita pada orangtua. Mungkin ini sangat sedikit yang menyadari, pernah kah
kita terbayang kapan terakhir kita memeluk Ayah? Mencium tangan ibu bahkan
jarang karena sebuah rasa malu dengan kedewasaan kita? Kita tahu bahwa Anak merupakan dambaan setiap orang.
Kehadirannya menjadi penyejuk pandangan orang tua, menjadi penggembira ketika
susah, dan menjadi penghibur qalbu ketika gundah gulana. Sedikit kita mengingat
segala kesalahan yang kita perbuat terhadap Ayah dan ibu kita.
Jumat, 25 Mei 2012
”Hai anak muda, jangan
santai saja, kalau ada penjajahan lagi kalianlah yang harus melawan.
Sewaktu-waktu bisa saja dijajah lagi, harus selalu menyiapkan diri” (Sanari “Orang Pinggiran Trans 7”, 2012)
Pahlawan adalah orang yang menonjol
karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang
yang gagah berani. Usia senja Sanari banyak menggoreskan sejarah perlawanan
terhadap penjajah di Indonesia di masa silam. Kini Sanari mulai melawan
perjuangan untuk bertahan hidup karena himpitan ekonomi. Sanari tidak putus asa
dengan kondisi yang ada, walaupun dulu perjuangan nya melawan penjajah ia tidak
lari dengan kondisi saat ini. Sanari gigih berjuang melawan kemiskinan yang
mendera pada keluarganya. Di Dukuh Dermalaya RT 04/01 Desa Serang, Kec. Bojong, Kab.
Tegal, Jawa Tengah Sanari tinggal dengan anaknya. Wati adalah anak yang setia
mendampingi ayahandanya. Wati telah bersama ayahandanya untuk terus tetap
berada disampingnya, Sanari tak pernah marah pada anaknya “Ngapain marah pada
anak, karena tugas orangtua adalah membuat anaknya bahagia”. Ujar Sanari.
Sanari kini menikmati senjanya dengan kesederhanaan. Sederhana memang membuat kita rendah,
di mata para pihak yang mengukur kemuliaan dengan dunia. Ia kehinaan semu, tak
ada ruginya. Sederhana dalam
makan, meringankan badan. Sederhana soal pakaian, meringankan perjalanan.
Sederhana dalam papan, meringankan perjuangan. Bagi Sanari itulah makna
kesederhanaan.
Minggu, 20 Mei 2012
"Jika
kamu meminta sesuatu kepada mereka (para isteri Nabi saw), maka mintalah dari
balik hijab. Cara ini lebih mensucikan hatimu dan hati mereka."
(al-Ahzab,
53)
Abad 21 merupakan era yang menggambarkan
kecanggihan teknologi atau bahkan kompetisi persaingan intelektual yang begitu
ketat. Hal inipun tidak lepas dari mode busana-busana kaum hawa yang kian
terwarnai budaya barat.Busana minimalis menjadi trend bagi kaum prempuan.
Banyak keinginan para muslimah menghijab dirinya dengan menggunakan jilbab. Akan
tetapi dewasa ini, ada dua kosa kata dipakai untuk makna sama, hijab dan
jilbab. Keduanya adalah pakaian perempuan yang menutup kepala dan tubuhnya. Seperti
yang disebutkan pada Al-qur'an, kata hijab untuk arti tirai, pembatas,
penghalang. Yakni, sesuatu yang menghalangi, membatasi, memisahkan antara dua
bagian atau dua pihak yang berhadapan, sehingga satu sama lain tidak saling
melihat atau memandang. Dalam Alqur'an menyatakan : "Jika kamu meminta
sesuatu kepada mereka (para isteri Nabi saw), maka mintalah dari balik hijab.
Cara ini lebih mensucikan hatimu dan hati mereka."(al-Ahzab, 53). Hijab
dalam ayat ini menunjukkan arti penutup yang ada dalam rumah Nabi saw, yang
berfungsi sebagai sarana menghalangi atau memisahkan tempat kaum laki-laki dari
kaum perempuan agar mereka tidak saling memandang. Secara tekstual (lahiriah),
ayat ini digunakan para ulama kemudian untuk membuat hijab untuk umat.(Perpustakaan
Rahima, 2009)
Kamis, 17 Mei 2012
Panorama pegunungan Guci
memang banyak mengundang daya tarik bagi para pengunjung wisatawan. Pemandian
air panas merupakan obyek yang sangat menjadi incaran bagi wisatawan. Muslih
bocah 11 tahun yang tibggal di desa Depok Kecamatan Rembul yang mengais rezeki
dengan payung emas, dengan payung itulah Muslih menggantungkan kehidupan demi
sesuap nasi. Muslih adalah potret perjuangan anak kecil yang berusaha menafkahi
keluarganya. Kisah samsul sang penjaja cilok adalah bagian dari perjuangan
bocah belasan tahun yang mengais rezeki di Kaki Gunung Slamet, Jawa tengah.
Jarak beberapa kilometer dari tempat tinggal Samsul masih ada Muslih berjuang
untuk mendapatkan masa depannya yang layak.
Selasa, 15 Mei 2012
Potret Kesejahterahan
Indonesia kini masih jauh dari Kemerdekaan untuk hidup sejahtera. Samsul bocah
10 tahun yang tinggal di Kaki Gunung Slamet tepatnya Desa Bumijawa Kabupaten
Tegal yang kini bekerja sebagai penjual bakso “Cilok”. Samsul adalah sulung dari 4 bersaudara yang duduk dikelas
4 SD. Zindan adik kandung dari Samsul yang duduk di kelas 1 . Keduanya sangat
piawai mempersiapkan dagangan ciloknya. Setiap pulang dari sekolah Samsul dan
zindan mulai menjajakan jualannya. Samsul tidak merasa malu saat berjualan, bahkan
ia merasa senang bisa membantu kedua orangtuanya. Samsul sangat senang jika
zindan membantu berjualan bersamanya. Prihatin
dengan kondisi orang tuanya, sepulang sekolah Samsul berjualan cilok demi
mendapat sedikit rupiah.
Rabu, 09 Mei 2012
Bismillahirrahmanirrahim…
Kita
berbicara tentang sebuah partai politik di Indonesia kali ini, bukan
partai demokrat sang pemenang pemilu 2009 atau pun Golkar pemenang
pemilu 2004 atau PDIP pemenang pemilu tahun 1999, partai ini belum
pernah menjadi pemenang pemilu, prestasi terbaiknya “hanya” menduduki
peringkat ke 4 di pemilu 2009 dan “gagal total” dalam target pencapaian
nya yang ingin meraup 20 Juta suara di Pemilu 2009.
Namanya Partai
Keadilan Sejahtera yang biasa di singkat dengan PKS, partai yang
didirikan di Jakarta pada hari Sabtu, tanggal 9 Jumadil ‘Ula 1423
bertepatan dengan 20 April 2002, adalah kelanjutan Partai Keadilan yang
didirikan di Jakarta pada hari Senin, tanggal 26 Rabi’ul Awwal 1419
bertepatan dengan 20 Juli 1998.
Rabu, 02 Mei 2012
Remaja. Pernah saya menelusur, adakah kata itu dalam peristilahan agama kita?
Ternyata jawabnya tidak. Kita selama ini menggunakan istilah ‘remaja’
untuk menandai suatu masa dalam perkembangan manusia. Di sana terjadi
guncangan, pencarian jatidiri, dan peralihan dari kanak-kanak menjadi
dewasa. Terhadap masa-masa itu, orang memberi permakluman atas berbagai
perilaku sang remaja. Kata kita, “Wajar lah masih remaja!”
Jika tak berkait dengan taklif agama, mungkin permakluman itu tak
jadi perkara. Masalahnya, bukankah ‘aqil dan baligh menandai batas
sempurna antara seorang anak yang belum ditulis ‘amal dosanya dengan
orang dewasa yang punya tanggungjawab terhadap perintah dan larangan,
juga wajib, mubah, dan haram? Batas itu tidak memberi waktu peralihan,
apalagi berlama-lama dengan manisnya istilah remaja. Begitu penanda
baligh muncul, maka dia bertanggungjawab penuh atas segala perbuatannya;
‘amal shalihnya berpahala, ‘amal salahnya berdosa.
Langganan:
Postingan (Atom)