Keterhijaban
prasangka yang baik seringkali terhambat sebuah lintasan pikiran yang negatif.
Acap kali imajinasi kita terbentuk dari apa yang akan kita cari bahkan tidak
terlepas jika menentukan sebuah pilihan dari apa yang ada di niat kita. Mari mengkaji
Manaqib para Aimmah, di antara yang paling berkesan hari ini adalah asal mula
ungkapan "La yufta wal Maliku fil Madinah." Dalam masa Atba'ut
Tabi'in ungkapan ini masyhur tersepakati, "Janganlah terlahir fatwa
padahal Imam Malik masih hidup di Madinah." Termula ia dari kejadian aneh,
kala seorang wanita yang dikenal sebagai pezina meninggal & perempuan ahli
rawat jenazah dipanggil. Perawat jenazah pun memandikan jasad wanita itu, tapi
dengan rasa geram di hati mengingat bahwa si mayyit masyhur sebagai pendosa.
Maka tatkala membasuh bagian kemaluan sang mayat, tak mampu lagi menahan gemas
hati, diapun memukulnya & menggerutukan serapah. "Duhai, sudah berapa
kali ini kaupakai mendurhakai Allah!", hardiknya. Ajaib, tangan yang
memukul itu melekat di kemaluan jenazah. SubhanaLlah, maka jadi ricuhlah
suasana pemulasaraan jenazah. Para 'alim & cendikia dihadirkan, ditanya
& dimintai jalan keluar. Ada yang mengusulkan potong saja tangan pengurus
jenazah. Ada yang berpendapat iris saja bagian tubuh mayyitnya. Semua tak elok.
Buntu semua pembahasan, tak memuaskan segala jawaban, maka merekapun membawa
perkara ini kepada Imam Daril Hijrah, Malik ibn Anas. Imam Malik menyatakan
sembari meleleh air mata, "Ma'adzaLlah, betapa beratnya dosa menuduh zina,
hingga Allah menetapkan hadNya." Allah turunkan hukum tentang dosa Qadzaf,
menuduh seorang wanita berzina tanpa dapat menghadirkan bukti & 4 saksi
dalam QS 24: 4.
Kamis, 30 Agustus 2012
Sabtu, 18 Agustus 2012
Allahu
Akbar….Allahu Akbar….Allahu Akbar
La
‘illaha ‘illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Wa Lillahilhamd
Pertama kali dan yang
paling utama sekali, selaku manusia-manusia yang senantiasa mengaku dan
berikrar: Bahwa Allah adalah Tuhannya, sedang Muhammad adalah utusanNya.
Marilah dalam kesempatan
yang sebaik ini, kita bersama-sama memanjatkan puja dan puji serta rasa syukur
ke hadirat Illahi Rabbi, Yang Maha Pengasih tidak pilih kasih, dan Yang Maha
Penyayang dari segala nan kasih sayang.
Dia-lah yang Maha Besar,
Andaikata air laut Tuan Ubah menjadi tinta, kayu-kayu di hutan rimba belantara
Anda ubah menjadi kata, niscaya tidak akan dapat melukiskan tentang: Keagungan
maupun KebesaranNya, Maha Besar Allah dan Maha Kecil manusia.
Kemudian daripada itu,
mari kita sampaikan salam sejahtera gelimang sayang curahan kasihnya Allah,
semoga atas junjungan kita bersama Rasulullah Muhammad saw. Yang meskipun
beliau dikenal sebagai orang yang buta huruf, namun tidak buta hati. Seorang
Rosul yang telah mengajarkan kepada umatnya, bagaimana cara mengenal sikap
serta watak manusia ini. Diperkenalkan kepada umatnya, siapa-siapa manusianya
yang pura-pura menjadi teman, tetapi sesungguhnya dia adalah lawan dalam
selimut, siapa orang kafir dan siapa orang munafik, mana orang muslim dan mana
pula orang yang bukan mukmin.
Jumat, 10 Agustus 2012
“Ramadhan adalah masa
kepompong bagi kita, Setelahnya jadilah kupu-kupu yang menghiasi dunia. Surya
Sya’ban telah tenggelam, Mentari Ramadhan
segera terbit selalu dinanti, selalu dihati. Marilah kita jadikan
ramadhan tahun ini sebagai titik tolak perubahan dan perbaikan diri, keluarga,
masyarakat dan negara serta aktifitas dakwah kita. Siapkan diri menyambut bulan
suci agar kita menang secara hakiki.”
Ramadhan
1433 H
Ramadhan Ageng
TresnaniPun, 11 bulan yang telah kita lewati sungguh hati ini mungkin
terwanrani noda gelap yang begitu pekat. Sebuah perenungan bagi kita para
buronan neraka dan pemburu syurga, Kemuliaan yang berlimpah di 1 bulan yang
selalu dinanti telah hadir. Masa lalu ialah guru dengan pengalamannya. Masa
kini ialah guru dengan pilihan-pilihannya. Masa depan ialah guru dengan
kerahasiaannya.Masa lalu mengajarkan konsekuensi. Masa kini mengajarkan
keberanian. Masa depan mengajarkan prasangka baik. Jadikan momentum Bulan penuh
CintaNya untuk memperbaiki diri. Sungguh Allah menunggu-nunggu taubat hamba,
lebih harap & lebih sabar dibanding penantian kita terhadap saat berbuka. "Mengapa kamu tidak percaya akan
kebesaran Allah?" {QS 71: 13} Lalu merasa aman durhakaiNya, tenang
saja bermaksiat, & menikmati dosa-dosa?
Selasa, 07 Agustus 2012
Kehidupan terbentang
panjang melewati bait-bait dalam merangkai makna kebahagiaan dan kesedihan. Sehat adalah bagian
anugerah yang sangat berarti, lebih mahal dari mutiara didasar laut. Jumawan
seorang laki-laki berumur 28 tahun, diusia yang muda harusnya mampu memberikan
nafkah kepada orang tuanya. Takdir berkata lain, seluruh tubuhnya lumpuh karena
kecelakaan truk tronton yang menimpa dirinya 2 tahun sialm. Kaki kanannya mati,
seluruh sarafnya tak berfungsi secara normal. Rumah sederhana yang kini bisa
menjadi tempat tinggal keluarga jumawan. Harta Bendanya telah habis terjual
untuk membiayai pengobatan jumawan, namun sakitnya tak kunjung sembuh. Jumawan
tak menyerah dengan kondisi fisiknya yang lumpuh, Ia terus menerpa
kreatifitasnya. Profesi tukang cukur pun dilakukan jumawan untuk mendapatkan
sedikit rezeki. Tetangganya sangat mempercayai jumawan untuk mencukur rambut anak-anaknya
namun jumawan tak enak hati “Ah, hanya mencukur rambut. Nda perlu bayar”. Ujar
Jumawan.
Langganan:
Postingan (Atom)