
Dari gelagat-gelagat, idiom yang
dipakai, bombastisnya angka, & sensasionalnya video, banyak yang justru
curiga bahwa Save Maryam bukanlah gerakan anti-pemurtadan, bahkan sebaliknya,
penggalangan tuk misi. Beberapa tokoh muslim Indonesia di rantau yang
berkorespondensi dengan sesepuh muslim Indonesia di Inggris yang kami dampingi
ini, hatta sampai pada haqqul yaqin. tersebab modus seperti ini sudah beberapa
kali dipakai. Dan scene berlatar Yogyakarta yang mendominasi video mereka semakin
menguatkan kecurigaan di antaranya karena, ambilan gambar jernih itu ber-angle
gerejawi & tidak nyambung dengan pemahaman 'Panitia’ Save Maryam atas muslim Indonesia dalam narasi
yang dibacakan. Seharusnya kalau bisa mengambil gambar seakrab itu mereka akan
lebih hati-hati pula dalam data (240 Jt menjadi 200 Jt & adanya konversi 2
Jt pertahun itu amat gegabah). Tapi, kita wajib husnuzhzhan pada upaya saudara
semuslim dalam perhatiannya pada nasib kita di Indonesia. Dan itulah yang kami
lakukan meski sakit rasanya, seakan Indonesia begitu rapuhnya dalam menjaga
'aqidah saudara. Yak, husnuzhzhan!